Blusukan Ke Kampung Produksi Rotan, Kang Hasan Siap Perluas Pemasaran

Oleh : Herry Barus | Jumat, 20 April 2018 - 20:05 WIB

INDUSTRY.co.id - Cirebon-Selain dikenal dengan udang rebonnya, Kabupaten Cirebon juga memiliki sentra produksi rotan yang diolah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis, seperti kursi, meja hingga berbagai hiasan. Tempat tersebut berada

di Desa Tegal Wangi, Kecamatan Weru. Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 2 TB Hasanuddin atau akrab disapa Kang Hasan, berkesempatan untuk melihat rumah-rumah produksi rotan yang ada di kawasan tersebut dan bertemu dengan para pengusaha rotan.

Kepada pengusaha rotan, Kang Hasan menyampaikan kesiapannya untuk memperluas pemasaran hasil produksi rotan secara lebih luas, bukan hanya dalam negeri, tetapi juga mancanegara. Bukan hanya itu, Kang Hasan juga akan memecahkan berbagai solusi yang dihadapi oleh pengusaha rotan, seperti perizinan yang akan dipermudah, hingga regenerasi pengrajin rotan dengan memberikan pelatihan dan pembinaan.

"Tempat ini sangat potensial bagi berkembangnya lapangan kerja bagi masyarakat Cirebon, melalui industri kreatif rotan, sehingga pemerintah harus hadir dan mencarikan solusi atas kendala yang dihadapi," ujarnya usai blusukan di Kampung Produksi Rotan, Desa Tegal Wangi, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Jumat (20/4/2018).

Kang Hasan menjelaskan, melalui program Bogagawe, yang akan digulirkan bersama pasangannya Anton Charliyan (Kang Anton), pengusaha rotan dan berbagai pelaku industri rumahan di Jawa Barat, akan dibantu permodalan untuk mengembangkan usahanya, baik melalui koperasi, maupun Bank daerah Jawa Barat.

"Jika ini terus berkembang dengan skala yang lebih besar, berapa lapangan kerja yang akan tercipta, dan akan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat," jelasnya.

Sementara itu, Sumarca, salah satu pengusaha rotan berpesan, agar Kang Hasan terus mempertahankan eksistensi produksi rotan di Kabupaten Cirebon, ketika menjadi Gubernur Jawa Barat terpilih nanti. Menurutnya, industri rotan di daerahnya sangat potensial untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan, yang memerlukan dukungan optimal dari pemerintah daerah

"Kang Hasan dan Kang Anton sebagai Purnawirawan Jendral Kami yakin akan mampu mempertahankan Industri rotan agar jangan sampai hilang, ekspor bahan baku jangan sampai lolos dan tidak terjadi penyelundupan." ungkapnya

Selain itu, para pengusaha juga mengeluhkan, sulitnya mendapat bahan baku rotan yang terganjal perizinan, dan penyelundupan rotan secara ilegal keluara negeri. Hal tersebut lanjut Sumarca, mengakibatkan semakin berkurangnya pasokan rotan ke Kabupaten Cirebon. Padahal, dalam UU No.3 Tahun 2014 tentang Perindustrian dan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.44 tahun 2012, telah tertuang larangan ekspor bahan baku kayu dan rotan, sebagai bentuk pengembangan industri kreatif rotan di Indonesia.

"Harapannya, ditangan Kang Hasan, Perizinan dibuat lebih simple, serta berbagai kesulitan pengusaha rotan bisa terselesaikan, terutama 

Soal pelatihan dan marketing yang mengikuti trend masa kini seperti digitalisasi marketing," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Kang Hasan sempat menyapa warga sekitar dan ikut mencoba menganyam bahan rotan menjadi barang yang bermanfaat.

Masih di Cirebon, Kang Hasan juga menyambangi sentra penjualan Batik Trusmi di Kota Cirebon. Selain melihat batik yang siap dijual, Kang Hasan juga diajak melihat proses pembatikan hingga mengenal batik khas dari berbagai daerah yang ada di Musium Batik Trusmi. Sebagai industri kreatif berbasis budaya, Kang Hasan akan terus mendorong industri batik di Jawa Barat, sebagai pelestarian warisan budaya dan pengembangan ekonomi kerakyatan.