Kimia Farma Akan Bangun Pabrik Farmasi di Arab Saudi

Oleh : Hariyanto | Jumat, 20 April 2018 - 14:16 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - PT Kimia Farma (Persero) Tbk kian serius untuk melakukan ekspansi bisnisnya  keluar negeri. Emiten yang memproduksi obat-obatan dengan kode KAEF ini berencana membangun pabrik obat di Arab Saudi.

"Karena captive market serta pintu utama untuk menyasar pasar Timur Tengah dan Afrika," kata Direktur Utama Honesty Basyir, dalam jumpa pers, di Jakarta, Kamis (19/4/2018).

Untuk merealisasikan aksi korporasi tersebut, Kimia Farma akan menggandeng Marei Bin Mahfouz (MBM), namun tidak menutup kemungkinan merangkul perusahaan farmasi lainnya. Ia menambahkan, MBM menawarkan lokasi pembangunan pabrik obat di Jeddah. 

Honesty Basyir mengatakan, pihaknya menargetkan tahun ini perseroan sudah mencapai kesepakatan dengan Marei Bin Mahfouz Group.

"Kita baru masuk ke level kajian belum teknisnya. Rencananya, habis Lebaran baru kirim tim ke sana karena bangun pabrik farmasi tidak gampang," ujarnya.

Ia mengharapkan, kesepakatan kerja sama dengan MBF dan perusahaan farmasi lainnya dapat terjalin pada tahun ini. Selanjutnya, pabrik baru mulai konstruksi sekitar 2019 mendatang.

"Berapa lama bangun pabrik, saya contohkan pabrik bahan baku obat di Banjaran, Jawa Barat, konstruksi fisik butuh waktu dua tahun. Kemudian, kita harus urus sertifikasi. Setelah itu, obat yang dibuat harus diuji lagi untuk dapat izin edar dan butuh waktu 6 bulan sampai 1 tahun agar dapat izinnya. Jadi, tiga tahun lah," paparnya. 

Menyoal kebutuhan dana untuk membangun pabrik obat tersebut, ia mengibaratkan investasi di pabrik Banjaran yang memerlukan dana sebesar Rp1,3 triliun. 

"Yang menariknya adalah kalau kita sudah punya lisensi dari Arab Saudi, maka akan berlaku untuk semua negara di wilayah Timur Tengah," ujarnya.