Dividen 2017 BFI Tunas Finance Bernilai Total Rp584 Miliar

Oleh : Abraham Sihombing | Rabu, 18 April 2018 - 09:29 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Total dividen tunai PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) untuk tahun buku 2017 mencapai Rp584 miliar (Rp39 per saham). Itu setara dengan 49,1% dari laba bersih konsolidasi perseroan pada tahun lalu yang mencapai Rp1,19 triliun.

Pembagian dividen BFIN untuk tahun buku 2017 itu dilakukan dua tahap. Tahap pertama adalah pembagian dividen interim pada 18 Desember 2017 sebesar Rp23 per saham. Tahap kedua adalah pembagian dividen final bernilai Rp16 per saham pada 18 Mei 2018.

“Para pemegang saham BFIN telah menyetujui pembagian dividen final tersebut dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hari ini,” ujar Sudjono, Direktur Keuangan, BFIN di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Selasa (17/04/2018).

Di samping dividen, lanjut Sudjono, manajemen perseroan juga akan menyisihkan dana Rp13,58 miliar yang berasal dari laba bersih 2017 tersebut sebagai cadangan sesuai dengan anggaran dasar perseroan.

“Sementara, sisa laba bersih 2017 tersebut akan dicatat sebagai laba ditahan (profit) untuk memperkuat permodalan perseroan,” imbuh Sudjono.

Pada 2017, BFI Finance meraih laba bersih sebesar Rp1,19 triliun, tumbuh 49% dibanding realisasi laba bersih 2016 Rp798 miliar. Pertumbuhan itu ditopang oleh peningkatan pembiayaan yang dilakukan perseroan sebesar 33,5% menjadi Rp14,3 triliun pada 2017.

“Kontributor terbesar pembiayaan perseroan berasal dari pembiayaan mobil bekas yang mencapai persentase hingga 70%. Kemudian diikuti oleh pembiayaan sepeda motor bekas dan alat-alat berat masing-masing 13% dan sisanya pembiayaan mobil baru dan properti masing-masing 2%,” papar Sudjono.

Sementara itu, menurut Sudjono, rasio pembiayaan bermasalah (Non Performance Financing/NPF) perseroan pada 2017 masih di bawah satu persen, yakni 0,95%. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan dan APPI per Desember 2017, angka persentase itu jauh lebih rendah dibandingkan persentase rata-rata industri sebesar 2,96%. (Abraham Sihombing)