Ekspor dan Investasi Kunci Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Oleh : Herry Barus | Minggu, 15 April 2018 - 15:31 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menegaskan bahwa ekspor dan investasi menjadi kunci peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan untuk kinerja ekspor nonmigas pada tahun 2018 ditargetkan naik sebesar 11 persen.

Enggartiasto mengatakan, penetapan target pertumbuhan ekspor nonmigas tersebut dengan mempertimbangkan pertumbuhan kinerja ekspor Indonesia di tahun 2017 yang mencapai 168,7 miliar dolar AS, atau tumbuh 16,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah ekspor dan investasi. APBN merupakan stimulasi," kata Enggatiasto, dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Minggu (15/4/2018)

Selain itu, pada 2017 Indonesia juga berhasil mencatat surplus perdagangan sebesar 11,8 miliar dolar AS.

"Namun demikian, Pemerintah terus berupaya meningkatkan ekspor barang bernilai tambah tinggi," kata Enggartiasto.

Pernyataan tersebut disampaikan Enggartiasto pada Rapat Koordinasi Pemerintah, Pemerintah daerah, dan Bank Indonesia di Batam, Provinsi Kepulauan Riau, pekan ini.

Rapat koordinasi tersebut diselenggarakan Bank Indonesia dengan mengusung tema `Pengembangan Industri Berorientasi Ekspor melalui Perluasan Akses Pasar dan Optimalisasi Kawasan Industri".

Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo, dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

Selain itu juga Duta Besar Indonesia untuk Singapura Ngurah Swajaya, Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun, Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Lukita Dinasyah Tuwo, serta para wali kota dan bupati di Provinsi Kepulauan Riau.

Saat ini pemerintah gencar untuk berupaya membuka pasar ekspor nontradisional sesuai amanat Presiden Joko Widodo. Salah satu pasar ekspor nontradisional yang dinilai cukup potensial adalah negara-negara di kawasan Afrika dan Amerika Latin.

Untuk wilayah Afrika, pemerintah Indonesia telah sepakat untuk segera memulai perundingan Preferential Trade Agreement (PTA) dengan tiga negara di benua Afrika, yaitu Mozambik, Tunisia, dan Maroko.