Tata Kelola Pelancongan Suram: Cerita Cinta dan Sejarah Peperangan Heroik

Oleh : Bintang Handayani | Senin, 02 April 2018 - 13:39 WIB

INDUSTRY.co.id - Bagaimana alur cerita seperti kisah cinta dan pengaturan sejarah peperangan heroik dapat membangun situs pelancongan suram? Pengejaran pengalaman yang diwujudkan pada pencarian hal-hal kekinian dalam melancong dan berbaur dengan budaya pop diramalkan sebagai faktor dalam revitalisasi warisan sejarah alur cerita di Situs Pariwisata Gelap.

Revitalisasi peninggalan sejarah khususnya dalam konteks melancong kesitus pelancongan suram bergantung pada alur cerita yang klasik. Sisi gelap pelancongan suram yang dikonstruksi dari pengalaman hidup tematis yaitu kisah cinta dan sejarah peperangan banyak melekat dengan sejarah Indonesia dan cerita-cerita rakyat, contohnya situs pelancongan Danau Toba terletak di Pulau Sumatra Utara, Puputan Margarana dan Pura Teluk Terima terletak di Pulau Bali, Museum Lubang Buaya, dsb.

Penelitian mendalam tematis tentang kisah cinta dan sejarah peperangan ini telah ditetapkan dalam domain kajian pelancongan seperti pelancongan media, yaitu pelancongan yang diinduksi oleh media massa. Pelancongan yang diinduksi oleh media massa juga dikenal sebagai fenomena mobilitas para pelancong ke tempat-tempat yang mereka kaitkan dengan novel, film, atau serial televisi.

Lebih lanjut, pemeriksaan genre dalam kajian pelancongan sampai saat ini juga diperluas dengan adanya arus perkembangan Teknologi Komunikasi Informasi (TIK) dalam kajian pelancongan, hal ini menunjukkan keberadaan penceritaan digital, yang berasal dari komunitas online dan perilaku penciptaan konten dalam ranah pemasaran & komunikasi pelancongan; sejalan juga dengan beberapa arus terkini dari penelitian pelancongan dan perjalanan yang menawarkan konsepsi pariwisata virtual.

Secara paradoks, fenomena yang berkembang menunjukkan gangguan dalam ekosistem pelancongan yang dapat dilihat sebagai potensi dalam spektrum pelancong sebagai pemasar dalam kajian pelancongan dan keberadaan pelancong sebagai pemancing keramaian, mendatangkan para pelancong lainnya kesitus wisata suram. Untuk alasan itu, penting untuk memasukkan fenomena pertumbuhan seperti ini dalam merevitalisasi warisan sejarah dan kearifan budaya lokal.

*Bintang Handayani, Ph.D, adalahPeneliti Senior dan Dosen yang mencintai kota dimanapun dia tinggal sementara. Kajian penelitiannya berkisar pada Pencitraan Pariwisata Gelap, Penggunaan Teknologi pada Situs Kematian, Citra Merek Pelancongan dan Personifikasi Bangsa, serta studi Media & Komunikasi.