Desa Rahtawu Tawarkan Objek Wisata Aliran Sungai

Oleh : Chodijah Febriyani | Rabu, 28 Maret 2018 - 18:15 WIB

INDUSTRY.co.id, Kudus - Objek wisata alam di kawasan Pegunungan Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai bermunculan dan saat ini terdapat sembilan lokasi yang masing-masing menawarkan pemandangan alam yang berbeda-beda.

"Sebelumnya hanya ada dua pengelola objek wisata, kini bertambah menjadi sembilan pengelola. Bahkan, ada pengelola objek wisata yang menawarkan fasilitas kolam renang alami," kata Kepala Desa Rahtawu Sugiono di Kudus, Selasa,(27/3/2018).

Mayoritas objek wisata alam yang ditawarkan, kata dia, sama-sama memanfaatkan aliran sungai setempat yang diubah menjadi tempat yang menarik untuk dijadikan tempat mandi atau sekadar mencari pemandangan alam.

Banyaknya objek wisata yang dikelola warga, kata dia, karena animo masyarakat ingin mandi di air sungai atau sekadar ingin menikmati keindahan alam yang masih asri cukup tinggi.

Kolam renang yang disediakan oleh warga yang mengelola objek wisata, kata dia, juga berasal dari sumber mata air alami sehingga tidak ada perlakuan khusus dalam penjernihan airnya karena sirkulasi airnya memanfaatkan sumber alam.

Dalam rangka menata semua objek wisata yang dikelola masyarakat, Pemerintah Desa Rahtawu telah membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

"Nantinya mereka akan bertugas melakukan penataan objek wisata serta kemungkinkan adanya bagi hasil penerimaan untuk masuk kas desa," ujarnya.

Dengan adanya pemasukan kas desa, diharapkan bisa dimanfaatkan untuk penataan lingkungan agar tetap terjaga kelestariannya.

"Masyarakat membutuhkan alam sehingga harus menjaganya jangan sampai rusak, termasuk tidak boleh membuang sampah sembarang karena saat ini Desa Rahtawu telah menjadi salah satu destinasi wisata," ujarnya.

Yanto, salah satu pemilik objek wisata pemandian alami di Desa Rahtawu mengakui jumlah wisatawan memang semakin bertambah, mengingat banyak warga yang berlomba-lomba membuat objek wisata pemandian alami.

Meskipun demikian, dia mengaku, tidak khawatir dengan persaingan tersebut karena masing-masing menawarkan pemandangan yang berbeda-beda.

Wisatawan yang berkunjung, katanya, hanya dikenakan tarif parkir, sedangkan gazebo juga gratis karena disediakan untuk pengunjung yang memesan makanan di tempatnya.

"Saat ramai pengunjung, terutama akhir pekan permintaan entok goreng mencapai 10 ekor, sedangkan saat hari biasa hanya 2-3 ekor," ujarnya.

Rois, salah satu pengelola parkir mengaku ramai wisatawan hanya saat akhir pekan, sedangkan hari biasa sepi pengunjung.

Pada saat akhir pekan, dia mengaku, mendapatkan pemasukan dari sewa tempat parkir hingga Rp300 ribu, sedangkan hari biasa berkisar Rp80 ribu hingga Rp100 ribu.

Selain pemandian alami, objek wisata lain yang menarik dikunjungi, yakni Watu Nganten, Rewiji, Kedung Gong, Puncak Abiyoso, serta sejumlah petilasan tokoh-tokoh dunia pewayangan, seperti petilasan Begawan Sakri, Pandu Dewonoto, Dewi Kunti, Jonggring Saloko, Eyang Semar, dan Eyang Abiyoso. (Ant)