Manusia Paling Berkuasa di Dunia

Oleh : Jaya Suprana | Senin, 26 Maret 2018 - 14:50 WIB

INDUSTRY.co.id - SEPERTI telah diramalkan bahkan dipastikan sebelumnya, terbukti pada Pemilu Presiden Rusia 2018 yang dicemooh BBC sebagai Fake Election, Vladimir Vladimirovich Putin, menang telak . Dengan demikian, Putin kembali berkuasa hingga 2024.

Pada hari Senin 19 Maret 2018, hasil sementara dari pemilu yang digelar pada hari Minggu telah keluar. Putin yang maju secara pribadi atau tanpa diusung partai politik, meraih 76,58 persen suara.

Penantang Putin dari Partai Komunis; Pavel Grudinin, berada di urutan kedua dengan meraih 11,9 persen suara. Selanjutnya, Vladimir Zhirinovsky, pemimpin Partai Liberal Demokratik meraih 6,7 persen suara.

Para lawan politk Putin seperti Navalny menyelenggarakan demonstrasi dengan menuduh ada kecurangan yang meluas dalam pemilu Rusia. Para politisi oposisi juga memperingatkan bahwa mereka bisa turun ke jalan jika polisi bertindak terlalu keras terhadap para demonstran.

*Panggung Politik Global*

Beberapa hari sebelum pemilu digelar, Putin mengumumkan kepemilikan senjata hipersonik Rusia yang bisa membawa hulu ledak nuklir dan mustahil bisa dicegat oleh sistem pertahanan udara manapun di dunia.

Perselisihan dengan Barat terkait Suriah, Ukraina, tuduhan campur tangan pemilu presiden Amerika Serikat dan tuduhan serangan racun di Inggris terhadap bekas mata-mata Rusia, telah memanaskan hubungan Moskow dan Barat.

Putin telah berkuasa, baik sebagai presiden ataupun perdana menteri, sejak tahun 2000. Putin kini dianggap sebagai figur Bapak Nasional Rusia yang berani menampilkan negaranya sebagai pemeran utama di panggung geopolitik global abad XXI.

Pendapat Saya

Majalah The Economist sempat menobatkan Xi Jinping yang 11 Maret 2018 ditetapkan sebagai kepala negara seumur hidup oleh dewan perwakilan rakyat Republik Rakyat China sebagai The Most Powerful Man In The World.

Donald Trump kurang layak dianggap sebagai manusia paling berkuasa di dunia jamanow akibat kuda-kuda kekuasaan rapuh seperti telur di ujung tanduk terancam dilengserkan parlemen Amerika Serikat akibat sepak terjang kerap terkesan sembrono. Di dalam negeri, Trump dirongrong Gerakan Cukup Satu Kali Saja yang tidak menghendaki Trump terpilih kembali menjadi presiden AS pada pilpres mendatang.

Berdasar komparasi Xi dan Trump serta wawancara saya dengan warga Rusia di Petersburg, pendapat saya tentang The Most Powerful Man In The World beda dari The Economist.

Menurut pendapat saya, Vladimir Vladimirovich Putin yang de facto 13 tahun lebih dahulu berkuasa di Rusia ketimbang Xi Jinping di China dan tanpa perlu ketetapan parlemen atau apapun, naga-naganya akan tetap lestari bertahta di singgasana Tsar Rusia sampai akhir hayat dikandung badan mantan agen KGB kelahiran Leningrad tahun 1952 itulah manusia paling berkuasa di dunia masa kini.

Jaya Suprana: Pembelajar peta geopolitik global masa kini_