EV Growth Siap Berikan Suntikan Modal Untuk Perusahaan Rintisan di Indonesia

Oleh : Hariyanto | Jumat, 23 Maret 2018 - 16:59 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Modal ventura EV Growth yang terdiri atas Sinar Mas Digital Venture, East Ventures dan Yahoo Jepang, siap memberikan suntikan modal tahap pertumbuhan untuk perusahaan rintisan (start-up) seri B ke atas di Asia Tenggara, khususnya Indonesia.

Dalam penandatanganan kerja sama EV Growth, Pendiri East Ventures, Willson Cuaca mengatakan EV Growth mulai beroperasi di kuartal kedua tahun ini dan menargetkan pengumpulan pendanaan sebesar US$150 juta.

"Kami menargetkan pengumpulan pendanaan sebesar US$150 juta, sementara hingga hari ini sudah ada komitmen US$100 juta dari ketiga perusahaan modal ventura," kata Willson di Jakarta, Kamis (22/3/2018).

EV Growth akan berinvestasi di 15-20 perusahaan rintisan dengan nilai investasi awal di tiap perusahaan dimulai dari 5 hingga US$11 juta. Suntikan dana tersebut diharapkan dapat membantu perusahaan rintisan seri B ke atas menjadi perusahaan unicorn atau memiliki valuasi menembus angka US$1 miliar.

Dari enam/tujuh perusahaan unicorn di Asia Tenggara, Willson menyebut empat di antara nya dibangun di Indonesia dan satu perusahaan unicorn non-Indonesia memiliki pasarnya di Indonesia.

Ia menilai pertumbuhan perusahaan rintisan digital di Indonesia meningkat bukan hanya dari sisi kuantitas, melainkan juga kualitas. "Kami merasa ini waktu yang tepat sekali untuk mengakselerasi perkembangan dari ekosistem digital regional dengan dana ini," kata Willson.

Dalam kesempatan tersebut, penasehat senior Sinar Mas Digital Venture Franky Widjaja mengakui pentingnya peran teknologi dalam transformasi bisnis di Indonesia sejak beberapa tahun silam. Pihaknya ingin membangun ekosistem yang lengkap dalam mempercepat pertumbuhan industri teknologi di Indonesia.

"Mudah-mudahan bisa membantu banyak start-up. Semoga venture menjadi katalis, ini suatu kesempatan baik untuk Indonesia," tutur dia.

Pada 2017, total pendanaan yang mengalir ke perusahaan rintisan berbasis teknologi di Asia Tenggara mencapai US$7,9 miliar, meningkat empat kali lipat dari nilai di 2015.

Sebesar 71,2% dari total dana mengalir ke Singapura dan 22,1% masuk ke Indonesia, tetapi dari seluruh investasi yang mengalir, hanya delapan persen jumlah pendanaan yang tersalurkan ke pendanaan seri B ke atas. Hal itu menunjukkan sebuah kesenjangan yang menghambat percepatan pertumbuhan start-up digital di Indonesia. (ant)