Indocement Tunggal Perkasa Mulai Kembangkan Varian Produk Kedua

Oleh : Hariyanto | Kamis, 22 Maret 2018 - 09:56 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk mulai mengembangkan varian produk kedua.  Langkah ini dilakukan untuk mempertahankan pendapatan di tengah persaingan bisnis semen yang ketat karena pangsa pasar yang kelebihan pasokan (oversupply).

Melalui brand Rajawali, perseroan berharap dapat semakin mendongkrak kinerja pendapatan. Semen Rajawali diproduksi untuk menambah pilihan konsumen terhadap semen berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau.

Dengan harga jual yang lebih murah sekitar Rp 10.000 dibandingkan semen utama Indocement merek Tiga Roda, diharapakan semen yang di produksi di Citeureup dan Cirebon tersebut dapat diterima di pasaran.

Saat ini volume penjualan semen Rajawali masih kecil, yakni di kisaran 2% dari total volume produksi semen Indocement. Namun, bila permintaan pasar terhadap semen ini terus bertambah Indocement tidak ragu untuk meningkatkan produksinya.

Sekadar catatan, saat ini total kapasitas terpasang pabrik semen ini hampir mencapai 25 juta ton per tahun. Demi memantapkan kinerja, Indocement juga mulai menyiapkan strategi lainnya. Contohnya, memasarkan semen jenis terbaru yaitu slag semen. 

Selain itu, pasar penjualan juga diperlebar, yakni dengan meningkatkan ekspor untuk produk semen dan clinker. Peningkatan produksi dan perluasan pasar domestik tidak ketinggalan dilakukan Indocement yakni, dengan meresmikan terminal semen ke delapan yang berada di Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel) berkapasitas 500.000 ton semen per tahun.

Sedangkan Palembang adalah salah satu provinsi di Sumatra yang berkembang pesat. Indocement meyakini, keberadaaan terminal semen ini akan memperkokoh posisi perusahaan ini di wilayah Sumatra.

Pangsa pasar Indocement di wilayah Sumatera berada dikisaran 14% hingga 15%. Perlu diketahui, selain di Palembang, Indocement telah memiliki tujuh terminal semen yang tersebar di beberapa wilayah seperti Semarang, Lombok, Tanjung priok, Pontianak, Surabaya, Banyuwangi dan Samarinda. (imq)