Rehat Tengah Hari, Saham Pertambangan Angkat IHSG ke Posisi 6.294

Oleh : Abraham Sihombing | Rabu, 21 Maret 2018 - 13:40 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup naik 0,81% atau 50 poin ke posisi 6.294 di akhir sesi pertama perdagangan Rabu (21/03/2018) dibandingkan posisi pada akhir perdagangan satu hari sebelumnya di level 6.243.

Kenaikan IHSG tersebut disebabkan oleh peningkatan harga 260 saham, yang mayoritas merupakan saham-saham pertambangan, industri dasar dan properti. Disamping itu, terdapat pula 94 saham mengalami penurunan harga, 100 saham stagnan dan 159 saham tidak ditransaksikan sama sekali.

Total nilai transaksi di seluruh segmen pasar BEI mencapai Rp3,62 triliun. Itu terdiri dari nilai transaksi di Pasar Reguler senilai Rp3,17 triliun, di Pasar Negosiasi sebesar Rp446,04 miliar dan di Pasar Tunai bernilai Rp21,1 juta.

Adapun volume perdagangan tercatat sebanyak 59,66 juta lot saham, hasil dari 228.528 kali transaksi. Investor asing membukukan penjualan saham bersih (net selling) bernilai Rp409,90 miliar dengan volume penjualan bersih sebanyak 509.273 lot saham.

Seluruh indeks sektoral BEI menghijau. Indeks sektor pertambangan mengalami kenaikan tertinggi, yaitu sebesar 1,78% atau 32,55 poin ke posisi 1.856. Kemudian diikuti oleh indeks sektor industri dasar dan indeks sektor properti yang masing-masing terangkat 1,66% dan 1,08%.

Saham-saham LQ45 yang mengalami kenaikan harga dan menjadi top gainers adalah WSBP yang harganya naik 5,91% atau Rp24 menjadi Rp430 per unit, INCO yang harganya terangkat 5,1% atau Rp150 menjadi Rp3.090 per unit dan MYRX yang harganya meningkat 4% atau Rp6 menjadi Rp156 per unit.

Sedangkan saham-saham LQ45 yang menjadi top lossers adalah LPPF yang harganya tergerus 2,42% atau Rp275 menjadi Rp11.075 per unit, AKRA yang harganya susut 2,07% atau Rp125 menjadi Rp5.925 per unit dan PWON yang harganya turun 0,79% atau Rp5 menjadi Rp630 per unit. (Abraham Sihombing)