10 Institusi Global akan Berinvestasi Hingga US$550 Juta di Meikarta

Oleh : Abraham Sihombing | Rabu, 21 Maret 2018 - 12:08 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Lippo Group melakukan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MOU) dengan sepuluh institusi global di bidang pendidikan, kesehatan dan teknologi di Jakarta, Rabu (21/03/2018). Penandatanganan MOU tersebut juga dihadiri oleh James Riady, Presiden Direktur Lippo Group, Bambang Soesatyo, Ketua DPR-RI dan Theo Sambuaga, Komisaris Lippo Group.

“Kesepuluh institusi itu adalah berbagai perusahaan terkemuka dari Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara di Benua Asia. Merek menyatakan kesediaannya untuk bergabung dengan Meikarta dan akan berinvestasi hingga mencapai US$550 juta,” ujar Ketut Budi Wijaya, Presiden Meikarta, di Jakarta, Rabu (21/03/2018).

Adapun kesepuluh institusi global yang melakukan penandatangangan MOU hari ini dengan Lippo Group adalah Columbia University Medical Center (CUMC), University College London (UCL), University of North Carolina, Genesis Rehab Services (GRS), World Trade Center, HTC Corporation, China Telecom Global Limited, JM Eagle, Zhong Ying Finance dan Lausanne Hotel Management Institute.

Kerja sama dan investasi bersama tersebut diharapkan dapat mewujudkan Meikarta-Lippo Cikarang menjadi pusat pendidikan regional dalam rangka transformasi manusia menjadikan Indonesia negara maju.

Ketut mengungkapkan, di bidang kesehatan, Meikarta nantinya juga akan menjadi pusat kesehatan terkemuka di Asean, itu termasuk pusat onkologi, kardiologi, neurologi dan rehabilitasi dengan masing-masing diwadahi oleh berbagai fasilitas rumah sakit spesialisasi tersendiri.

Meikarta yang merupakan wujud dari komitmen Lippo Group terus mengembangkan lima pilar pembangunan, yakni innovative, infrastructure & transportation, High Tech CBD & Research Hub, Business &  Commercial Hub, Green Sustainable Living dan centre of Art, Culture & Education.

Kedepan, Meikarta akan terus melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk menjadikan Meikarta sebagai kota baru yang memiliki fasilitas lengkap untuk kebutuhan penghuninya, serta menjadikan Meikarta menjadi sebuah kota modern.

Untu realisasi kerja sama ini, Meikarta akan menggunakan lahan seluas 273.000 meter persegi di kawasan Meikarta untuk dikembangkan menjadi pusat pendidikan, riset, kesehatan, logistik dan sebagainya.

Kedepan, Meikarta akan dikembangkan dengan infrastruktur dan fasilitas yang dibangun berskala dan bertaraf internasional. Infrastruktur dan fasilitas tersebut adalah tujuh pusat perbelanjaan, mall dan komersial area dengan total luas lahan 1,5 juta meter persegi.

Di samping itu, ada pusat kesehatan dan rumah sakit internasional; pusat keuangan internasional (International Financial Center); sepuluh hotel internasional berbintang lima; perpustakaan nasional (National Library); dan Opera Theatre & Art Centre.

Selain itu, Meikarta juga akan memiliki 100 sekolah dasar berskala internasional dan nasional plus; 50 SMP/SMA Nasional dan Internasional; tiga universitas nasional; pusat riset industri; international exhibition centre; dan Indonesia Silicon Valley.

“Pembangunan Meikarta tahap pertama seluas 22 juta meter persegi sudah dirancang seja 2014. Pembangunan fisik telah dimulai sejak Januari 2016. Rencananya, 100 gedung pencakar langit berkapasitas antara 35 hingga 46 lantai akan dibangun di kawasan baru tersebut. Kedepan, kawasan itu akan menciptakan lapangan kerja bagi 65.000 orang,” papar Ketut.

Karena itu, demikian Ketut, kerjasama Meikarta dengan 10 institusi ini adalah bukti bahwa publik dunia mengkui dan melihat Meikarta akan menjadi kota masa depan yang modern. Kehadiran berbagai institusi global tersebut nantinya tidak hanya menjadikan Meikarta sekedar sebuah hunian.

“Namun lebih dari itu, Meikarta ke depan akan menjadi sentra ekonomi yang akan tumbuh dan berkembang dengan pola berstandar internasional,” pungkas Ketut. (Abraham Sihombing)