Kembangkan Bio Ester, Kemenperin Pacu Nilai Tambah CPO

Oleh : Ridwan | Senin, 19 Maret 2018 - 17:07 WIB

INDUSTRY.co.id -Jakarta, Peran riset dan teknologi menjadi sangat penting dalam pengembangan inovasi industri minyak kelapa sawit (CPO) guna meningkatkan nilai tambah produknya dengan memperhatikan aspek ramah lingkungan.

"Saat ini, tengah dikembangkan bio ester, produk turunan dari CPO yang memiliki nilai tambah cukup tinggi," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian, Ngakan Timur Antara di Jakarta, Senin (19/3/2018).

Menurut Ngakan, teknologi yang digunakan untuk menghasilkan produk bio ester adalah melalui pendekatan baru dalam proses trans-esterifikasi dari minyak nabati khususnya minyak sawit.

"Kami yakin produk ini lebih bernilai tambah tinggi, karena nilai tambah produk turunan sawit seperti produk kosmetik dapat mencapai enam kali lipat jika dibandingkan dengan CPO," ungkapnya.

Menurutnya, dari bio ester ini, bisa dimanfaatkan lagi untuk penggunaan di berbagai produk manufaktur lainnya, seperti industri farmasi, kosmetik, makanan, pertanian, perikanan, minyak dan gas, pertahanan, produk konsumen rumahan sampai pelumas industri.

Salah satu perusahaan di Indonesia yang telah berhasil menciptakan produk bio ester adalah eBio Advanced Technology (eBio) selaku perusahaan asal Jerman, yang bekerja sama dengan PT. Servotech sebagai mitra lokalnya.

Didirikan pada tahun 2013, eBio merupakan perusahaan pemegang lisensi untuk teknologi eBio yang ditemukan dan dipatenkan Fraunhofer IVV, sebuah lembaga riset rekayasa proses dan kemasan di bawah Fraunhofer-Gesellschaft yang berbasis di Jerman.

Ngakan memberikan apresiasi kepada eBio atas komitmen untuk melakukan investasi di bidang pengembangan produk yang sarat akan inovasi teknologi.

Perusahan tersebut melalui proses riset telah berhasil mengembangkan produk, antara lain bio-degradable berkualitas tinggi serta ramah lingkungan, di tambah dengan harga produk yang sangat kompetitif dibandingkan dengan produk sejenis di pasar.

"Untuk mengembangkan lebih jauh produk-produk akhir turunan sawit ini, eBio nantinya akan berkolaborasi dengan Balai Besar serta Balai Riset dan Standardisasi di seluruh Indonesia," tuturnya.

Ngakan berharap, selain untuk memenuhi pasar dalam negeri, produk bio ester ditargetkan bisa mendongkrak nilai ekspor produk turunan CPO.

Sementara itu, Group Chairman eBio, Toshi Nakajima mengatakan, pihaknya ingin bio ester menjadi produk revolusioner yang dapat menggantikan minyak berbasis mineral dan minyak sintetis.

"Kami masih berfokus pada strategi pemasaran untuk mendapatkan kepercayaan dari pelaku industri besar, termasuk instansi litbang serta pemerintah," terangnya.

Saat ini, eBio terus menjajaki potensi kerja sama dengan beberapa klien untuk menghasilkan bio ester berkualitas tinggi di Indonesia.

"Begitu semuanya selesai, kami akan menambah 10 sampai 15 lini produksi lagi di Batam, mudah-mudahan bisa dalam waktu dua tahun ini" ungkap Nakajima.