Bruno Mars Tersandung Masalah Perdebatan Budaya Musik Kulit Hitam

Oleh : Dina Astria | Jumat, 16 Maret 2018 - 19:45 WIB

INDUSTRY.co.id - Amerika Serikat - Pelantun ‘24k Magic’ baru saja tersandung masalah perdebatan budaya. Seorang aktivis melaporkan bahwa Bruno Mars banyak mengambil keuntungan dari musik kulit hitam. Ia menyatakan Bruno Mars bukan termasuk dari mereka.

Dikutip dari CNN, Bruno Mars dituding ‘'cultural appropriation,' yang menurut kamus Cambridge merupakan tindakan memanfaatkan sesuatu dari kultur yang bukan miliknya sendiri, terutama tanpa menunjukkan bahwa dirinya memahami dan menghormati budaya itu.

Penyanyi kelahiran tahun 1985 itu memang tidak benar-benar seorang kulit hitam. Sang ibu merupakan orang Filipina dan ayahnya adalah Yahudi dari Puerto Rico. Namun, musiknya merupakan gabungan funk, soul, R&B, reggae dan hip hop. Musik-musik itu, secara historis dan tradisional berkaitan erat dengan Afrika-Amerika dan budaya mereka.

"Bruno Mars 100 persen penyinggung budaya. Dia sama sekali bukan kulit hitam, dan dia memainkan ambiguitas rasialnya kepada lintas genre," katanya dalam sebuah cuplikan video untuk The Grapevine. Itu merupakan seri situs web yang fokus pada isu Afrika-Amerika.

Bruno Mars juga dituding telah mengambil karya yang sudah ada sebelumnya dan memanfaatkannya.

"Dia tidak membuatnya, dia tidak menambahinya, dia tidak membuatnya jadi lebih baik. Dia penyanyi karaoke, dia penyanyi di pernikahan, dia orang yang Anda pekerjakan untuk menyanyikan ulang lagu Michael Jackson dan Prince. Tapi malah Bruno Mars punya Album of the Year Grammy dan Prince tidak pernah memenangi Album of the Year Grammy," tuturnya.

Sebelumnya, Bruno Mars pernah menyebut bahwa dirinya terinspirasi banyak musisi kulit hitam.