Transformasi Digital, Transaksi E-commerce Indonesia Akan Capai Rp 182 T

Oleh : Ahmad Fadli | Rabu, 14 Maret 2018 - 15:37 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - NTT Indonesia, sebuah perusahaan yang secara penuh dimiliki oleh NTT Communications (NTT Com), dan merupakan perusahaan terdepan di infrastruktur teknologi informasr, menyelenggarakan NTT Summit 2018 di Shangri La Jakarta.

NTT Summit 2018 mengangkat tema “Conquer the Digital Barriers: Time to Revolutionize Your Digital Strategy”.  NTT Indonesia menekankan bahwawaktunya telah tiba bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia agar mulai mengimplementasikan infrastruktur digital yang kuat untuk merancang strategi digital yang tepat guna dalam berkompetisi di pasar global dengan berbagai tantangan di era digital ini.

Rudiantara, Menteri Komunikasi & Informatika, Republik Indonesia, menyatakan dalam Keynote Speech-nya ' bahwa infrastruktur Teknologi, informasi dan Komunikasi di Indonesia telah disiapkan dengan infrastruktur yang solid dan mumpuni pada prediksi transformasi digital yang sedang terjadi secara cepat saat ini. lndonesia membidik untuk menjadi ekonomi digital terbesar di tahun 2020, namun juga menargetkan menjadi tulang punggung negara dalam menghadapi era digital ekonomi ini .

Pemerintah telah mempersiapkan infrastruktur TlK yang kuat dan Rudiantara berharap akan menumbuhkan tingkat kompetisi Indonesia di semua sektor industri di pasar global. Rudiantara mengatakan pemerintah terus berusaha memperkuat berbagai sektor agar bisa mewujudkan lndonesia sebagai ekonomi digital terbesar di kawasan Asia Tenggara. Secara infrastruktur, sebagian dari proyek Palapa Ring untuk menyediakan "tol informasi" berupa jaringan serat optik nasional, akan sudah bisa digunakan dalam beberapa hari ke depan.

“Pemerintah berharap, dengan keterhubungan seluruh wilayah bangsa dalam jaringan berkecepatan tinggi tersebut, kalangan bisnis dapat memanfaatkannya untuk menggelar segala kemungkinan strategi bisnis, terutama yang mengeksplorasi kemajemukan dan kekayaan sumber daya di seluruh wilayah lndonesia. Hanya dengan membangun bangsa menjadi kekuatan ekonomi digital yang besar terlebih dahulu, segala strategi dan kiat bisnis dalam era digital bisa berjalan dengan mulus di atasnya, dan memberi manfaat bagi seluruh bangsa.” Ujarnya

Peningkatan transaksi digital menjadi salah satu tolok ukur kesiapan Indonesia. Menurut Frost & Sullivan telah diprediksi bahwa transaksi e-commerce di Indonesia akan mencapai 182 Trilyun Rupiah pada 2018 dan Indonesia akan memiliki lebih dari 35% GMV (Gross Merchandise Volume) di Asia Tenggara. Hal ini menunjukkan bahwa pasar digital lndonesia akan terus meningkat.

Data ini juga didukung oleh global survei yang dilakukan oleh Pure Storage, sebuah survei independen yang dilakukan terhadap pemimpin TI di lebih dari 9,000 perusahaan-perusahaan secara global, termasuk 3,000 perushaan-perusahaan di Asia Pasifik dan Jepang (APJ), 79% dari bisnis di Indonesia sedang melirik layanan digital untuk mendorong percepatan inovasi di perusahaan-perusahaan mereka, sementara 71% perusahaan beranggapan layanan digital akan membuat perusahaan mereka menjadi lebih kompetitif.