Menteri Jonan Pangkas Target Kapasitas Pembangkit Lisrik Dalam RUPTL 2018-2027

Oleh : Hariyanto | Rabu, 14 Maret 2018 - 12:57 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memangkas target kapasitas pembangkit listrik dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2018-2027 menjadi 56.024 megawatt (MW).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menjelaskan, RUPTL 2017-2026 ditargetkan mencapai 77.873 MW pada 2026. Menurut Jonan pemangkasan tersebut karena disesuaikan dengan rata-rata pertumbuhan listrik nasional.

"RUPTL 2018-2027 itu sudah disetujui pemerintah. Tidak banyak yg berubah. Jadi, proyeksi rata-rata pertumbuhan kebutuhan listrik secara nasional 6,86%, plus minus 7%, " kata Jonan di Jakarta, Selasa (13/3/2018) malam.

Menurut Jonan, hal ini sudah termasuk juga dari program listrik kebutuhan desa. "Jadi misalnya ada 5 dusun dalam satu desa, dua dusun ada listrik, tiga tidak ada, maka pemerintah akan membuat melalui PLN agar terlistriki semuanya," ungkapnya.

Sedangkan, total rencana pembangunan pembangkit, mayoritas IPP adalah 56 GW. Sehingga dari 2018-2027 sudah melebihi 35 GW untuk sampai 2024 saja.

Target bauran energi di akhir 2025, untuk batubara sekitar 54%. Sementara, untuk EBT sebanyak 23%. "Sekarang sekitar 12% lebih yang sudah jalan. Gas sekitar 22,2%, dan BBM 0,4%. BBM itu MFO, HSD, dan yang sejenisnya," kata Jonan.

Sedangkan, total rencana pembangunan transmisi untuk RUPTL baru, sepanjang 63.855 kilometer circuit. Total rencana pembangunan gardu induk 151.424 MVA, jaringan distribusi 526.390 kilometer circuit.

"Perubahannya 'sih ga' ada, hanya kami susun berdasarkan proyeksi bahwa COD-nya setiap pembangkit kami cocokkan dengan proyeksi pertumbuhan kebutuhan listrik Indonesia di setiap wilayah," jelasnya.