Kementerian BUMN Ingin Brand Nasional Hingga Luar Negeri

Oleh : Hariyanto | Selasa, 13 Maret 2018 - 11:15 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Kementerian BUMN menginginkan "brand" (merek) nasional Indonesia, terutama kedai kopi garapan perusahaan BUMN bisa menyaingi peeusahaan kedai kopi terbesar dunia.

Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan (KSPP) Kementerian BUMN Ahmad Bambang seusai menyaksikan penandatangan kerja sama antara Sarinah dan PTPN XII di Jakarta, Senin, mendorong sinergi BUMN untuk mewujudkan keinginan tersebut.

"Targetnya jelas, paling tidak kita bisa menyaingi Starbucks. Kita mulai punya 'brand' nasional yang setara dengan Starbucks," katanya.

Bambang menuturkan saat ini banyak BUMN yang memiliki merek yang cukup dikenal, namun hampir semuanya berdiri sendiri-sendiri.

Ia berharap pengembangan merek ke depan dapat dilakukan bersama-sama dalam satu wadah.

Contohnya adalah dengan merealisasikan kerja sama antara PTPN XII dengan Sarinah, di mana PTPN XII dan anak perusahaannya, Rolas Nusantara Mandiri, akan menyiapkan berbagai jenis kopi yang akan dijual di gerai kafe kopi "Cup of Java" yang dimiliki Sarinah maupun gerai-gerai Sarinah di bandara.

Hasil produk kopi dan teh PTPN XII juga akan dipasarkan secara online melalui SarinahOnline.co.id guna memperluas pemasaran produk secara curah.

Lebih lanjut, Bambang juga menekankan pentingnya membangun merek dan menciptakan kreativitas dalam pengembangan usaha. Ia berseloroh ada kedai yang selalu ramai meski hanya menjual mie instan. Kedai tersebut bahkan hanya menyewa tempat, namun selalu dipadati pengunjung.

"Silakan langsung eksekusi. Kopi Rolas nanti dibantu dengan manajemen Sarinah. Itu kopi mereknya PTPN, pabriknya banyak, produknya bagus. Tinggal ditambah kopi dari BUMN lain. Mumpung sekarang lagi gencar kopi Nusantara. Tidak perlu mahal, yang penting keunikan dan kreativitas," ujarnya.

Direktur Utama PTPN XII Berlino Mahendra Santosa mengaku optimistis kerja sama kedua perusahaan pelat merah itu akan dapat meningkatkan citra produk dan memberi nilai tambah.

Sebagai perusahaan yang diklaim cukup kompeten dan ahli di sektor komoditas serta pengalaman dari hulu ke hilir, Berlino yakin peningkatan citra akan dapat mendorong daya saing produk mereka.

"Kita punya kekuatan meski citra merek kita tidak sekuat yang muda. Tapi karena kita tidak hanya menjual produk tapi juga pengalamam, begitu dilahirkan pantang kita tutup. Kita yakin kita akan memenangi peperangan di 'consumer goods'," ujarnya.