Hmm Gurih! Industri Sistem Keamanan Hasilkan Rp2 Triliun

Oleh : Ridwan | Senin, 16 Januari 2017 - 18:03 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Pasar bisnis security di Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Ini seiring dengan makin meningkatnya kesadaran masyarakat terkait keamanan dan masih tingginya tingkat kriminalitas.

"Terus meningkat dan tumbuhnya bisnis security di Indonesia tak lepas dari besarnya ceruk pasar industri di sektor ini. Bahkan di antara negara-negara ASEAN, pertumbuhan bisnis security disini yang paling besar" ungkap Ketua Umum Asosiasi Industri Sistem Keamanan Indonesia (Aiskindo) Stevanus Ronald Juanto di Jakarta, Senin (16/1/2017).

Dengan pertumbuhan yang luar biasa tersebut, saat ini, pasar bisnis security yang mencakup CCTV, alarm, access control, dan surveillance di Indonesia mencapai Rp 2 triliun setiap tahun. Jumlahnya dipastikan akan makin besar, karena dari lebih 100 perusahaan yang menggeluti sektor ini, saat ini yang bergabung dengan Aiskindo baru 40 perusahaan saja.

Untuk produk, semuanya masih impor. Antara lain, dari China, Taiwan, Korea, Jepang, Amerika, dan Inggris. Sementata untuk harga mulai Rp 200 ribu hingga jutaan rupiah.

"Dari berbagai produk impor tersebut, lebih dari 50 persen yang beredar di pasaran adalah produk China" terangnya.

Selain itu, keberadaan industri sistem keamanan ini, juga tidak pernah lepas dari 3C dan 1S. Yakni, computer, communication, consumer plus security.

Pesatnya perkembangan industri keamanan terjadi sejak tahun 2006, saat tumbuhnya penggunaan teknologi informasi, khususnya smartphone di Indonesia. Namun kesadaran pentingnya security terjadi usai kasus bom Bali satu tahun 2002 lalu.

Saat ini, kebutuhan keamanan tidak hanya untuk korporasi dan perusahaan saja. Sektor ritel dan rumah tangga juga semakin banyak yang memanfaatkan. Sehingga tidak heran jika sekarang banyak rumah yang memanfaatkan CCTV sebagai sistem keamanan.