Ini Alasan Rizal Ramli Siap Bersaing dengan Jokowi di Pilpres 2019

Oleh : Herry Barus | Senin, 05 Maret 2018 - 17:02 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Tokoh nasional Dr. Rizal Ramli menjadi tokoh kedua setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah mendeklarasikan sebagai bakal calon presiden pada gelaran Pilpres 2019.

Presiden Jokowi resmi diusung oleh PDIP sebagai capres di Pemilu 2019 dalam rapat kerja nasional (Rakernas) ketiga di Bali, Jumat (23/2/2018). Sebelumnya, deklarasi dukungan pencapresan Jokowi telah diberikan empat partai lain, seperti Golkar, NasDem, PPP, dan Hanura. Dengan dukungan PDIP dan koalisi jumbonya, modal politik Jokowi menuju RI-1 untuk yang kedua kalinya semakin super.

Nah, deklarasi Rizal Ramli ini disampaikan dalam suasana santai di kediaman pribadinya, Jalan Bangka IX No. 49R, Kemang, Jakarta Selatan, Senin (5/3/2018).

“Saya siap untuk memimpin Indonesia agar lebih baik dan lebih adil dan makmur,” tegas Rizal.

Bukan tanpa alasan Rizal meyakinkan dirinya untuk maju. Sebagai aktivis di masa mudanya, cukup banyak ide untuk bangsa yang ia sampaikan tetapi hanya dipakai untuk bahan pencitraan.

“Ide tentang perbaikan Indonesia baik dari politik, ekonomi dan kebangsaan kami jelaskan secara terbuka. Banyak yang menggunakannya hanya sebagai bahan kampanye dan pencitraan, tetapi sedikit sekali yang dilaksanakan,” paparnya.

“Untuk itulah setelah saya pertimbangkan, maka ide tersebut harus dilaksanakan sendiri dan saya siap memimpin Indonesia pada 2019-2024,” tukas Rizal menambahkan.

Rizal Ramli punya alasan kenapa berani mendeklarasikan diri menjadi bakal calon Presiden pada Pilpres 2019. Dia mengamati bagaimana kondisi bangsa saat ini di mana ekonomi tumbuh stagnan pada angka 5 persen dengan melimpahnya SDA.

Atas dasar itu lah dia yakin dengan maju sebagai pemimpin bangsa maka kesejahteraan akan kembali dirasakan rakyat Indonesia.

“Saya siap memimpin Indonesia pada 2019-2024, kami yakin ekonomi Indonesia bisa kita tingkatkan ke 10 persen 2019-2024,” tegas pria yang akrab disapa RR.

Rizal sendiri adalah Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur. Rizal menjadi menteri selama 21 bulan di pemerintah Gus Dur. Prestasi yang menjadi kebanggaan kala itu adalah keberhasilan menumbuhkan ekonomi dari minus tiga persen menjadi 4,5 persen. Termasuk juga pengurangan hutang negara sebesar 4,15 miliar dolar. Kenaikan nilai ekspor hingga dua kali lipat dan kenaikan gaji PNS dua kali atau setara 125 persen. Begitu pula catatan cemerlang gini index 0,32 atau terendah sepanjang sejarah.

Dia kemudian menjadi Menko Kemaritiman era Presiden Jokowi. RR yang dikenal sebagai tokoh yang menerapkan ekonomi kerakyatan, belakangan memang kerap melakukan blusukan dan safari politik.

Terakhir, tokoh yang dekat dengan NU-Muhammadiyah dan pernah jadi penasihat ekonomi di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ini, bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat SBY dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.