14 Tahun SBXbank, Siap Tancapkan Kuku di Indonesia

Oleh : Irvan AF | Sabtu, 14 Januari 2017 - 20:37 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Smart Banking Exchange (SBXbank) sebuah perusahaan teknologi finansial (fintech) berbasis mata uang universal berbentuk koin atau cryptocurrency diam-diam menancapkan kukunya di Indonesia.

Beberapa produk teknologi keuangan tengah digodok oleh sekira 50 pekerja Indonesia. Dengan nilai investasi sebesar Rp100 miliar, SBXbank akan mendirikan situs jual-beli online (marketplace). SBX yang telah ada di 13 negara itu berencana mengembangkan sayap di negara-negara lainnya, seperti China, Filipina, Vietnam, Kamboja, Timur Tengah, dan Eropa. Saat ini, SBX Bank telah ada di Amerika Serikat, Inggris, Singapura, dan negara-negara lainnya.

Melalui bendera PT Solarcity Kapital Indonesia dan merek dagang SBXbank, SBX mengklaim sebagai bank kripto-digital pertama di Indonesia. Perusahaan ini juga akan menyediakan layanan keuangan online. Saat ini SBXbank akan bekerjsama dan sbx akan kerjasama dan siap ikut peraturan Otoritas Jasa Keuangan(OJK) terkait regulasi fintech.

"SBXbank telah beroperasi di Jakarta selama tujuh bulan. Kehadiran kami di Indonesia untuk menyiapkan produk teknologi finansial yang berbeda dari yang sudah ada. Mungkin bisa dibilang ini adalah sebagai yang pertama kali di dunia," ujar Country General Manager SBXbank Indonesia Farlindiani Burhanudin kepada INDUSTRY.co.id, Sabtu (14/1/2017).

Perempuan yang akrab disapa Lindia itu mengungkapkan perusahaannya adalah bank kripto-digital pertama di dunia. SBXbank memang sudah dikenal di Eropa, Timur Tengah dan Singapura sebagai penerbit kartu dan bank tempat menyimpan mata uang kripto. Beberapa prestasi tingkat dunia bahkan pernah diraih SBXbank sejak berdirinya pada 14 Januari 2003.

"Jadi selama 14 tahun berdiri, kami telah dikenal di seluruh dunia sebagai perusahaan pertama yang menjalankan layanan keuangan digital dengan mata uang kripto."

"Kami pernah dinominasikan dalam list Forbes CEO Global 2014-2016, dan turnover bisnis kami selama 14 tahun mencapai US$500 juta," tutur Lindia usai menyerahkan santunan kepada anak yatim dalam rangka memperingati HUT ke-14 SBXbank.

Mengenai produk yang tengah disiapkannya, Lindia belum mau merincinya secara jelas.

"Situs dan aplikasi marketplace-nya sedang kami persiapkan. Seperti halnya situs toko online, nanti akan ada banyak banrang yang dijual di sana. Tidak hanya gadget dan barang grocery, kami juga akan menyediakan barang high end untuk kalangan atas. Namun bedanya, situs dan aplikasi yang akan diluncurkan akhir Februari nanti adalah sistem pembayarannya," tukas Lindia.

SBXbank memang memiliki sistem mata uang sendiri yang disebut mata uang kripto. Aktivitasi jual-beli di toko online itu nantinya akan menggunakan mata uang koin SBX.

Tidak hanya transaksi jual-beli, lanjut Lindia, di marketplace SBXbank pun para pengguna bisa melakukan aktivitas ekonomi lainnya seperti simpan-pinjam, dan kredit. Yang tentu saja menggunakan mata uang kripto.(iaf)