Semen BatuRaja (SMBR) Bukukan Pendapatan Rp1,55 Triliun

Oleh : Herry Barus | Jumat, 02 Maret 2018 - 13:55 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Semen Baturaja (SMBR) pada 2017 berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp1,55 triliun atau tumbuh 1,9 persen dibandingkan pada 2016 yang sebesar Rp1,52 triliun.

Direktur Utama Semen Baturaja Rahmad Pribadi di Jakarta, Kamis (1/3/2018) melalui keterangan yang diterima awak media, menginformasikan secara keseluruhan, penjualan semen SMBR mencapai 1.762.137 ton, meningkat delapan persen dibandingkan pada 2016.

Dari total volume penjualan semen tersebut, terdapat semen sebanyak 78.542 ton yang tidak dibukukan sebagai pendapatan yang merupakan trial production dari Pabrik Baturaja II selama periode Juni-Agustus 2017 sebelum komersialisasi pabrik pada 1 September 2017.

Jika dibukukan, maka total pendapatan SMBR menjadi Rp1,62 triliun dan tumbuh 6,4 persen dibandingkan pada 2016.

Pabrik Baturaja II merupakan pabrik semen terintegrasi kedua yang dimiliki SMBR dengan kapasitas produksi semen sebesar 1,85 juta ton/tahun sehingga total kapasitas produksi semen yang dimiliki SMBR saat ini sebesar 3,85 juta ton/tahun.

Seiring beroperasinya pabrik baru, SMBR terus menjaga komitmen untuk tumbuh berkelanjutan dengan membukukan pertumbuhan volume penjualan di seluruh area pemasaran perseroan di wilayah Sumatera bagian selatan.

Di pasar utama perseroan, SMBR membukukan volume penjualan di Sumatera Selatan sebesar 1.160.081 ton atau tumbuh 2,7 persen dibandingkan pada 2016, sementara di Lampung, volume penjualan tumbuh 11,3 persen menjadi 472.812 ton.

Untuk wilayah pasar sekunder, SMBR membukukan kenaikan penjualan semen di Jambi sebesar 79,3 persen menjadi 90.152 ton dan Bengkulu sebesar 36,6 persen menjadi 36.897 ton. SMBR juga mulai masuk dan membuka wilayah pasar di Bangka Belitung sejak September sebesar 2.195 ton sampai akhir 2017.

Pada RUPS Tahunan Tahun Buku 2017, SMBR menetapkan laba bersih sebesar Rp146,6 miliar dengan dividen payout ratio sebesar 25 persen dengan total nilai deviden sebesar Rp36,7 miliar.

Pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas sebanyak 75,57 persen atau menerima Rp27,68 miliar, sedangkan pemegang saham publik sebesar 24,43 persen atau menerima Rp8,94 miliar. Sisa sebesar Rp.110 miliar ditetapkan sebagai laba ditahan.

Selain itu, rapat juga memutuskan memberikan wewenang kepada dewan komisaris untuk melakukan peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor terkait dengan pelaksanaan Program MESOP.

Total alokasi MESOP sebanyak 162.320.400 lembar dan pada 2017 telah terseksekusi sebanyak 87.118.783 lembar dengan harga pelaksanaan Rp.2.550/lembar. Sisanya sebanyak 75.201.617 lembar dapat dieksekusi pada pelaksanaan MESOP tahun ini. Harga eksekusi MESOP ditentukan dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.