BKIPM Hanya Tolak 4 Ekspor Hasil Perikanan di 2016

Oleh : Ridwan | Jumat, 13 Januari 2017 - 18:11 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) KKP berhasil mempertahankan angka penolakan ekspor hasil perikanan per negara mitra di bawah 10 kasus yang merupakan indikator kinerja utama BKIPM.

"Berdasarkan indikator kinerja utama disebutkan, dari negara mitra ekspor ditargetkan paling banyak 10 penolakan dari ekspor produk kelautan dan perikanan dari Indonesia sepanjang tahun 2016. Tahun ini hanya empat kasus penolakan saja ke Rusia, karena ada merkuri" ungkap Rina selaku Kepala BKIPM KKP yang dikutip dari Antara.

Terkait peningkatan daya saing ekspor, BKIPM juga berhasil menambah perkembangan Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang memenuhi persyaratan ekspor pada periode tahun 2015-2016. BKIPM berhasil memenuhi target jumlah UPI yang memenuhi persyaratan ekspor yaitu dari target sebanyak 575 UPI telah terealisasi sebanyak 663 UPI.

Jenis UPI yang terdaftar di negara mitra di Kanada pada tahun 2016 menjadi 171. Sementara jenis UPI yang teregister di Uni Eropa dan Norwegia meningkat menjadi 220 pada 2016, dan di China menjadi 476 pada 2016.

Sedangkan rencana kerja BKIPM tahun 2017 adalah kurang dari 10 penolakan ekspor asil perikanan per negara mitra, sebanyak 675 unit usaha perikanan yang memenuhi persyaratan ekspor, sebanyak 76 persen dari tingkat kepatuhan pelaku usaha kelautan dan perikanan, serta 10 persen peningkatan PNBP.

Dukungan BKIPM dalam mewujudkan pilar kedaulatan yaitu dengan memberikan layanan dan pengawasan di wilayah perbatasan. Dari 40 lokasi pos lintas batas negara (PLBN), BKIPM telah hadir di 27 lokasi garda depan dari target sebanyak 30 lokasi.

Pada tahun 2017 ini BKIPM memprioritaskan peningkatan layanan dan pengawasan di perbatasan dan SKPT pada 30 lokasi dari 41 perbatasan (PLBN dan Garda Batas) sesuai Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP).

BKIPM berhasil menyelamatkan sumber daya ikan senilai Rp306,8 miliar pada tahun 2016. Nilai sumber daya ikan yang diselamatkan pada 2016 tersebut meningkat sebesar 825 persen dari penyelamatan sumber daya ikan dari tahun 2015 yang senilai Rp37,2 miliar.