Sky Energy akan IPO Kisaran Rp375-Rp450/Saham

Oleh : Herry Barus | Rabu, 21 Februari 2018 - 10:07 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Perusahaan distributor modul surya (solar panel), PT Sky Energy Indonesia akan melepas sebagian sahamnya ke publik melalui mekanisme penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) di kisaran harga Rp375-Rp450 per saham.

Presiden Direktur Sky Energy Indonesia, Jackson Tandiono di Jakarta, Selasa (20/2/2018) mengatakan bahwa seluruh dana dari hasil IPO akan dialokasikan untuk belanja modal dalam rangka menambah kapasitas produksi seiring meningkatnya permintaan produk perusahaan.

"Kami akan gunakan untuk pembelian mesin dan peralatan serta penambahan areal produksi," ujarnya.

Dalam aksi korporasi itu, ia mengemukakan bahwa perusahaan bakal melepas sebanyak 203.256.000 saham atau sekitar 20 persen dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam IPO. Berdasarkan perkiraan harga IPO, maka perusahaan akan meraih dana sekitar Rp76,2 miliar hingga Rp91,5 miliar.

Ia menilai bahwa prospek perusahaan ke depan cukup positif untuk pembangit listrik tenaga surya (PLTS) mengingat letak geografis Indonesia yang strategis, hampir seluruh kawasan berpotensi untuk dikembangkan PLTS. Apalagi, pemerintah mendukung penggunaan energi terbarukan.

"PLTS yang telah dibangun belum mencapai satu persen dari potensi. Pemerintah menargetkan peningkatan bauran energi terbarukan dari 5 persen menjadi 23 persen pada 2025," paparnya.

Head of Investment Banking Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Mukti Wibowo Kamihadi selaku penjamin emisi IPO mengatakan harga saham yang ditawarkan dalam IPO itu memiliki valuasi price earning ratio (PER) sekitar 12,3-13,75 kali, lebih rendah dibandingkan industri di kawasan regional yang sekitar 24 kali.

"Dengan demikian, harga IPO yang ditawarkan itu cukup atraktif," katanya.

Price Earning Ratio (PER) merupakan rasio antara harga saham dibandingkan dengan keuntungan perusahaan yang dapat didistribusikan untuk setiap saham yang dimiliki. Semakin besar nilai PER sebuah saham, maka semakin mahal saham tersebut. (Ant)