Dihadapan Menperin dan Wamen ESDM, Asosiasi Keramik Keluhkan Harga Gas Hingga Impor Keramik

Oleh : Ridwan | Senin, 19 Februari 2018 - 16:45 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (Asaki) kembali menyoroti wacana penurunan harga gas untuk industri yang tak kunjung menemui titik terang.

Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki), Elisa Sinaga mengharapkan ada solusi agar harga gas bisa mempengaruhi kompetisi industrinya baik di dalam dan luar negeri.

"Ketidakpastian terkait penurunan harga gas menjadi permasalahan yang kerap menggerus daya saing industri keramik nasional," ujar Elisa di Kantor Kemenperin, Jakarta, Senin (19/2/2018).

Ia emnambahkan, selain harga gas yang menyulitkan produsen bersaing secara harga, pengendalian keramik impor dirasa belum ketat.

"Saat ini saja impor keramik mulai marak. Setelah bea masuk mereka berkurang Impor berkemungkinan tumbuh hingga 40%," terang Elisa.

Lebih lanjut, ia menegaskan, seharusnya pemerintah khususnya Kementerian Perdagangan dapat mengendalikan impor keramik yang masuk ke Indonesia. Menurutnya, pengendalian keramik impor saat ini dirasa belum ketat.

"Kami minta impor dikendalikan. Ada sektor tertentu yang sebenarnya kita mampu produksi," katanya.

Seperti diketahui, impor produk keramik ke Indonesia terus meningkat dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 27% setiap tahun.

Berdasarkan catatan Asaki, produk keramik impor kebanyakan memiliki jenis homogenous atau granite tile yang impornya mencapai dua kali dari total produksi homogenous tile dalam negeri. Namun, untuk keramik tile biasa, kata Elisa, produsen dalam negeri relatif masih menguasai pangsa pasar dalam negeri.