Menperin Optimis Sektor IKTA Mampu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Oleh : Ridwan | Senin, 19 Februari 2018 - 11:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Sektor industri merupakan salah satu sektor yang mampu mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut tercermin dari peranan sektor industri pengolahan di tahun 2017 yang mencapai 20,16% terhadap total PDB nasional.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, perkembangan terkini sektor industri pengolahan nonmigas pada tahun 2017 cukup baik dengan pertumbuhan sebesar 4,48%.

"Sementara itu, kinerja ekspor industri pengolahan juga mengalami peningkatan sebesar 13,14% jika dibandingkan tahun 2016 menjadi USD 125,02 miliar," ujar Airlangga dalam acara "Breakfast Meeting Akselerasi Pertumbuhan Melalui Pengalaman Struktur Industri dan Peningkatan Ekspor Sektor Industri Kimia, Tekstil dan Aneka," di kantor Kemenperin, Jakarta, Senin (19/2/2018).

Ia menambahkan, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi lagi, pada tahun 2018 ini kami menargetkan pertumbuhan sektor industri pengolahan nonmigas sebesar 5,67% dengan total target investasi mencapai Rp345 triliun.

"Berbagai upaya akan terus kita lakukan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, termasuk di sektor IKTA. Oleh karena itu, ditahun 2018 ini kami mengharapkan konstribusi sektor IKTA sebesar Rp117 triliun terhadap total investasi," terangnya.

Menperin mencontohkan, seperti industri kimiab dan barang kimia yang mayoritas bahan baku dan intermediate product masih diimpor. Dimana padabtahun 2017 mencapai US$ 20,51 miliar.

"Seandainya kalau dapat diproduksi di dalam negeri tentunya akan meningkatkan nilai tambah sektor ini," kata Airlangga.

Disamping itu, lanjut Menperin, ada juga sektor industri tekstil dan produk tekstil (TPT) yang menyumbang PDB sebesar Rp 15p,43 triliun. Nilai ekspor sektor ini mencapai US$ 12,58 miliar di tahun 2017.

Menurutnya, dengan utilisasi produksi pada industri TPT yang masih belum optimal atau rata-rata 57,48%, potensi peningkatan ekspor masih sangat terbuka melalui peningkatan utikisasi yang ada maupun penambahan investasi baru.

"Selain itu, potensi peningkatan ekspor semakin terbuka jika produk TPT kita dikarenakan tarif yang sama dengan Vietnam dan Bangladesh," ungkap Menperin.

Menperin berharap koordinasi antar stakeholder terus terjalin dalam upaya akselerasi untuk mencapau pertumbuhan yang telah kita tetapkan.