Selain ASII, GDN Suntikkan Dana ke Go-Jek Indonesia

Oleh : Chodijah Febriyani | Senin, 12 Februari 2018 - 18:48 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Setelah mendapatkan kucuran dana dari PT Astra Internasional Tbk (ASII) senilai US$ 150 juta atau sekitar Rp2 trilun ke Go-Jek Indonesia, kini PT Global Digotal Niaga (GDN) atau yang disebut Blibli.com mengumumkan akan berinvestasi ke sebuah perusahaan penyedia layanan on-demand Berbasi aplikasi terbesar di Indonesia.

Nadiem Makarim, Chief Executive Officer dan Founder Go-Jek Indonesia mengatakan, “Kami sudah lama berperinsip dan mempunyai misi untuk Indonesia digital, yang memberikan akses kepada berbagai macam layanan service dan payment juga dan membantu partner agau bisnis lain serta membantu para Usaha Kecil Menengah (UKM).”

Menurutnya, pembicaraan tentang investasi dengan Blibli sudah cukup lama, sehingga yang dilakukan oleh Go-Jek dan Blibli ini merupakan langkah yang tepat.

Namun, Nadiem tidak membeberkan secara pasti angka yang akan diinvestasikan oleh Blibli.

"Belum bisa diprediksi jumlahnya. Untuk ide dan kolaborasinya seperti apa," kata Nadiem dalam acara Penandatangan Kolaborasi Sttategis di Hotel Ayana, Jakarta, Senin (11/2/2018).

Sambung Nadiem, "Sebagai sesama pemain lokal di sektor teknologi konsumer, GDN dan Go-Jek memiliki visi yang sama mendorong prosuktivitas dan kesejahteraan masyarakat Indonesia."

Sementara, menurut Kusumo Martanto, CEO PT Global Digital Niaga mengungkapkan, kerjsama antara Go-Jek dan GDN ini, Saya sebutkan ada beberapa contoh seperi jasa pengiriman melalui Go-Send, pengembangan jasa logistik, dan merchandising.

"Kita tidak menutup apa saja, untuk secara detailnya ini masih dibicarakan. Tapi, kiga ingin menjadi wadah untuk para buyer dan seller," ungkapnya.

Kusumo berharap, dengan adanya kolaborasi antara Go-Jek dan GDN dapat berlangsung signifikan dan berlangsung lama.

"Tantangan ke depan ada, namun GDN berharap kolaborasi dan sinergi ini dapat membawa kedua perusahaan ini menjadi local champions yang maju dalam membangun ekosistem digital yang semakin besar," pungkas Kusumo.