Pembelian Kondominium Jakarta Relatif Stagnan

Oleh : Ahmad Fadli | Kamis, 08 Februari 2018 - 17:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Konsultan properti internasional Jones Lang LaSalle (JLL) menyatakan pembelian kondominium atau apartemen di wilayah DKI Jakarta relatif stagnan.

Meski demikian, menunjukkan harapan pada Kuartal IV 2017, kata Head of Research JLL Indonesia James Taylor dalam paparan properti di Jakarta, Rabu (7/2/2018)

Ia mengatakan bahwa tingkat penjualan tetap sehat. Akan tetapi, tingkat harga tetap stagnan atau datar pada periode melemahnya permintaan.

Namun, menurut dia, tingkat penjualan pada Kuartal IV 2017 menunjukkan tingkat penjualan tertinggi di antara kuartal-kuartal lainnya sepanjang 2017 sehingga menimbulkan harapan.

Berdasarkan data JLL, penjualan pada kuartal keempat 2017 adalah sebanyak 1.300 unit, dan ada peluncuran sejumlah kondominium baru yang menambah sekitar 1.400 unit ke dalam stok eksisting sebesar 138.000 unit di pasar properti.

Sementara itu, Head of Residential JLL Indonesia Luke Rowe mengatakan bahwa aktivitas penjualan pasar kondominum Kuartal IV 2017 cenderung stabil dengan tingkat serapan 63 persen dengan permintaan terbesar berasal dari menengah-bawah.

Sebelumnya, konsultan properti internasional Cushman & Wakefield mengingatkan bahwa pasokan unit apartemen di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) terus bertambah meski pertumbuhan harga relatif stagnan.

Rilis Cushman & Wakefield menyebutkan sebanyak 18 proyek kondominium atau apartemen di kawasan tersebut diselesaikan selama Kuartal IV 2017, membawa 13.484 unit baru ke pasar, atau peningkatan 6,2 persen dibandingkan total pasokan pada kuartal sebelumnya.

Namun, dilaporkan pula bahwa terdapat pula peluncuran proyek baru yang ditunda karena pihak pengembang ingin melakukannya baru pada tahun ini.

Tingkat permintaan untuk proyek yang terbangun, kata dia, terus mengalami penurunan dengan tingkat penjualan rata-rata sebesar 58,4 persen.

Serupa dengan stagnannya pertumbuhan harga apartemen, untuk kawasan perkantoran, dinyatakan tingkat penyewaan akan terus tertekan karena diperkirakan tingkat keterisian akan menurun dibandingkan tahun 2017 meski biaya perawatan diperkirakan bakal meningkat kuartal keempat 2018.

Sebelumnya, konsultan properti Colliers International menyoroti kelebihan pasokan dalam perkantoran dan apartemen di kawasan DKI Jakarta dan wilayah sekitarnya yang dinilai dapat mengakibatkan dinamika pada sektor properti pada tahun 2018.

"Situasi kelebihan pasokan di perkantoran dan residensial bertingkat terus menempatkan tekanan terhadap penyewaan dan tingkat harga sepanjang 2018," kata Senior Associate Director Colliers International Indonesia, Ferry Salanto.