Properti Coworking Space Diprediksi Berkembang 2018

Oleh : Ahmad Fadli | Kamis, 08 Februari 2018 - 10:18 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) menyatakan usaha properti "coworking space" atau berbagi bersama area perkantoran bakal berkembang di Jakarta pada tahun 2018, mengikuti tren yang berkembang di kota besar lainnya di dunia.

"Coworking space adalah tren yang menarik dan bakal naik mengimbangi jasa perkantoran konvensional," kata Country Head JLL Indonesia, Todd Lauchlan, dalam paparan properti di Jakarta, Rabu (7/2/2018)

Sebagaimana diketahui, "coworking space" adalah sebuah kawasan kantor yang diisi beragam individu, bisa itu profesional, pekerja paruh waktu, maupun peneliti independen.

Konsep "coworking space" dinilai merupakan sebuah solusi terhadap permasalahan isolasi yang dihadapi oleh berbagai orang yang kerap melakukan pekerjaannya di rumah.

Menurut Todd Lauchlan, kecenderungan munculnya usaha properti "coworking space" telah menggejala di berbagai kota utama di dunia, yang terbesar adalah London.

"Indonesia kemungkinan akan mengejar tren seperti itu, yang kini telah muncul seperti di Singapura dan Hongkong," paparnya.

Sementara itu, Head of Research JLL Indonesia James Taylor mengatakan, saat ini persentase ruang perkantoran di Jakarta adalah sekitar 65 ribu meter persegi.

Dari jumlah tersebut, papar James Taylor, diperkirakan area jasa perkantoran konvensional masih mendominasi atau berada pada tingkatan sekitar 85 persen.

James juga menuturkan, pada saat ini usaha properti "coworking space" masih didominasi pemain lokal, tetapi hal itu kemungkinan bakal berubah pada 2018.

Hal tersebut, lanjutnya, karena berbagai perusahaan multinasional yang bergerak di sektor "coworking" juga diperkirakan ada yang berminat membuka cabangnya di Indonesia.

Pada saat ini, ujar dia, berbagai usaha "coworking space" di Jakarta umumnya masih terletak di gedung perkantoran yang ada di bangunan tipe B atau C, atau ruko.