PLN Garap Infrastruktur Listrik di Kalteng Senilai Rp7,7 Triliun

Oleh : Herry Barus | Senin, 09 Januari 2017 - 12:23 WIB

INDUSTRY.co.id - PT PLN (Persero) mengalokasikan investasi untuk membangun infrastruktur kelistrikan di Kalimantan Tengah sebesar Rp7,7 miliar.

"Listrik adalah awal tumbuhnya ekonomi dan kesejahteraan. Artinya, menjadi kebanggaan tersendiri bagi PLN dapat memberikan kado istimeda kepada masyarakat Desa Telang Baru dan Desa Juru Banu," kata General Manager PLN Kalimtan Selatan dan Kalimantan Tengah (Kalselteng), Purnomo melalui keterangan resmi seperti ditulis Senin (9/1).

Menurut dia, sinergi yang telah terbangun antara PLN dan masyarakat hingga kini merupakan kunci sukses dalam membangun kelistrikan. Sebanyak 350 kepala keluarga di Desa Telang Baru Kecamatan Paju Epat, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah resmi mendapat aliran listrik setelah menanti selama 55 tahun.

Infrastruktur yang akan dibangun berupa saluran udara tegangan enengah (SUTM) sepanjang 20 kilo meter sirkuit (kms), saluran udara tegangan rendah (SUTR) sepanjang 4 kms, 1 buah Trafo dengan kapasitas 100 kilo Volt Ampere (kVA), serta 2 Trafo berkapasitas 50 kVA.

Untuk menjaga keandalan suplai listrik, ia mengharapkan perlu partisipasi bersama masyarakat agar saling menjaga aset jaringan kelistrikan.

"Salah satu cara yang harus dilakukan adalah memangkas pohon yang hampir menyentuh jaringan listrik, agar suplai listrik tidak terganggu," ujarnya.

 

Seperti telah diberitakan sebelumnya, pemerintah tetap menargetkan proyek pembangunan pembangkit listrik mencapai 35.000 MW hingga tahun 2019 yang akan masuk dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).

"Dalam RUEN telah diputuskan, walaupun untuk mencapai itu bukan persoalan mudah, Presiden dan Wapres tetap memutuskan itu, tetap merupakan target hingga 2019," kata Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung usai rapat terbatas kabinet di Kantor Presiden Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis lalu.

Pramono menyebutkan walaupun dalam perhitungan baik oleh PLN maupun pihak Kementerian ESDM hingga tahun 2019 kemungkinan hanya bisa dicapai kurang lebih 20.000-22.000 MW, tetapi Presiden tetap menetapkan proyek listrik tetap ditargetkan 35.000 MW. (Hrb)