Presiden Jokowi dan Utusan PM Jepang Bertemu Bahas Proyek MRT Cikarang-Balaraja

Oleh : Hariyanto | Sabtu, 20 Januari 2018 - 11:03 WIB

INDUSTRY.co.id - Bogor - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Toshihiro Nikai yang merupakan utusan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe,  membicarakan berbagai proyek infrastruktur, salah satunya adalah proyek Mass Rapid Transit (MRT) koridor Timur-Barat (Cikarang-Balaraja).

"Yang East-West (koridor Timur-Barat) itu sendiri kami minta memang satu requirement (syarat) yang memang tinggi," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai ikut pertemuan itu, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (19/1/2018).

Budi menjelaskan, proyek MRT Tahap I akan selesai tahun ini dan dioperasikan tahun 2019. Selanjutnya, koridor Timur-Barat akan dibangun. "Proyek MRT juga akan selesai Tahap I tahun ini, tapi akan dioperasikan awal tahun depan," kata Budi.

Investasi Jepang bisa masuk, namun Budi meminta syarat dipenuhi. Syarat itu adalah melibatkan kontraktor lokal. Syarat lainnya adalah studi tentang kawasan transit terpadu (transit oriented development/TOD).

"(Syarat itu) yaitu bagaimana studi tentang TOD itu lebih dalam, dan bagaimana keterlibatan kontraktor lokal dan juga hal-hal yang sifatnya lokal masuk ke situ," kata Budi. 

Sebelumnya, pemerintah menyatakan akan mempercepat pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Koridor Barat-Timur dari sebelumnya 2022, menjadi 2019.  Menhub mengatakan, jika pembangunan dimulai tahun 2019, maka konstruksi MRT koridor II itu akan selesai pada tahun 2023. 

Seperti diketahui, pemerintah berencana membangun 2 koridor MRT yakni Koridor Utara-Selatan dengan dua tahap yakni tahap I Bundaran HI-Lebak Bulus yang masih dalam konstruksi, dan tahap II yang baru akan dibangun pada tahun 2018 dengan rute Bundaran HI-Kampung Bandan. Sementara untuk koridor Timur Barat membentang dari Cikarang sampai Balaraja.