Setelah Berada di Posisi 6.472, IHSG Hari ini Rawan Terkoreksi

Oleh : Abraham Sihombing | Jumat, 19 Januari 2018 - 10:38 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi rawan mengalami koreksi minor setelah mengalami reli kenaikan hingga mencapai titik tertinggi baru di posisi 6.472.

“Indikator harian dan mingguan saat ini telah menunjukkan kondisi jenuh beli (overbought) sehingga IHSG berpotensi tertekan hingga ke bawah level 6.400 pada perdagangan hari ini,” ujar Yuganur Wijanarko, analis PT KGI Sekuritas Indonesia, di Jakarta, Jumat (19/01/2018).

Yuganur mengemukakan, para pelaku pasar perlu menunggu penurunan IHSG tersebut hingga berada di posisi titik support agar mereka dapat mengakumulasi saham untuk mengejar kenaikan secara agresif.

“Dengan adanya potensi IHSG mengalami penurunan pada perdagangan hari ini, para pelaku pasar dapat memanfaatkan kondisi tersebut untuk mengakumulasi saham-saham unggulan,” papar Yuganur.

Yuganur merekomendasikan BELI terhadap saham-saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Permata Tbk (BNLI), PT Surya Semesta Internusa Tbk dan PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID).

“BBNI dan BNLI masing-masing berpotensi menguat ke kisaran Rp9.600-9.800 dan Rp665-675 per unit. BBNI layak dikoleksi di kisaran Rp9.375-9.275 per unit dan BNLI di rentang harga Rp615-605 per unit,” tutur Yuganur.

Kendati demikian, Yuganur menyarankan untuk menjual kembali (cut loss) jika harga BBNI menyentuh level Rp9.075 per unit dan BNLI mencapai Rp595 per unit.

“Sementara itu, SSIA dan DOID masing-masing layak diakumulasi pada kisaran harga Rp485-475 dan Rp915-875 per unit. Harga SSIA diprediksi bakal mencapai kisaran Rp525-535 per unit dan DIOD berpotensi ke kisaran 1.050-1.150 per unit,” ungkap Yuganur..

Yuganur menambahkan, jika harga SSIA menyentuh Rp455 per unit dan DOID di harga Rp815 per unit, maka kedua saham tersebut disarankan untuk dijual (cut loss) untuk menghindari kerugian yang lebih dalam lagi. (Abraham Sihombing)