Kemenperin Keluhkan Minimnya Infrastruktur Internet

Oleh : Ridwan | Rabu, 17 Januari 2018 - 10:55 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) keluhkan minimnya infrastruktur internet di sentra-sentra industri kecil dan menengah (IKM).

Padahal, pihaknya ingin mendorong pelaku usaha IKM untuk mengembangkan bisnisnya secara online melalui program e-smart.

Direktur Jenderal IKM Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih mengatakan, instansinya (Kemenperin) sudah meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk memfasilitasi internet di 50 sentra IKM. Namun, Kominfo hanya menyanggupi 11 sentra saja.

"Kami tidak tahu apa kendala dari Kominfo? Tapi kami harap 50 itu sudah ada di 2019," kata Gati di Jakarta (17/1/2018).

Ia menambahkan, program e-Smart IKM yang saat sedang digencarkan Kemenperin mengusung sembilan komoditas unggulan yaitu, kosmetik, fesyen, makanan, minuman, kerajinan, mebek, perhiasan, herbal dan produk logam.

"Tahun ini, lokakarya e-smart ditargetkan diikuti oleh 4.270 IKM, dan menjadi 5.240 tahun depan," terangnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Asisten Deputi Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Mira Tayyiba

Menurutnya, infrastruktur internet saat ini masih jadi kendala. "Indonesia itu sangat luas, ada 514 kabupaten/kota. Ini jadi tantangan kita," kata Mira.

Namun, lanjutnya, semestinya masalah infrastruktur jaringan internet bisa teratasi setelah proyek Palapa Ring selesai di 2019. "Semoga akhir atau pertengahan 2019 sudah ada yang selesai dari pegelaran fiber optic ini. Janjinya 2019 semua bisa akses internet," imbuhnya.

Berdasarkan data Kominfo, IKM memberikan kontribusi sebesar 58% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Khusus terkait ekonomi kreatif, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Badan Pusat Statistik mencatat kontribusinya terhadap PDB terus meningkat. Pada 2015, industri ekonomi kreatif menyumbang Rp852 triliun, lalu naik menjadi Rp922,58 triliun di 2016.