Asian Games 2018, diharapkan Jaring Wisman Lebih Banyak

Oleh : Chodijah Febriyani | Rabu, 17 Januari 2018 - 11:00 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Penyelenggaraan Asian Games yang akan dilaksanakan pada di Palembang, Agustus 2018 mendatang, harus dimanfaatkan untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara.

"Kementerian Pariwisata harus dapat menangkap momen ini untuk tujuan meraih wisman yang ditargetkan 20 juta wisatawan pada tahun 2019," kata Anggota Komisi X DPR Nuroji, Selasa (16/1/2018).

Politisi Partai Gerindra itu menginginkan ajang perhelatan olahraga terakbar se-Asia itu juga harus benar-benar dimanfaatkan, seperti untuk membuat souvenir dan kesiapan hotel serta kuliner.

Untuk itu, ujar dia, DPR juga mendukung agar bentuk sinergi yang lebih besar dapat terus diperkuat antara Kemenpar dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta dengan Badan Ekonomi Kreatif.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata Arief Yahya seusai rapat koordinasi di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Senin (15/1/2018), mengatakan, kunjungan wisatawan mancanegara hanya tercatat 13,7 juta atau 91 persen dari target.

"Wisman tidak tercapai, maunya 15 juta kunjungan, kena 'hit' (kejadian erupsi Gunung Agung) Bali dapatnya sekitar 13,7 juta atau 91 persen. Wisatawan nusantara tercapai dari target 265 juta menjadi 277 juta perjalanan," katanya.

Dalam daftar target tahunan, kata Arief, hanya aspek kunjungan wisman yang tidak tercapai. Selebihnya, mulai dari kontribusi ke produk domestik bruto (PDB) sebesar 5 persen, perolehan devisa Rp200 triliun, dan penyerapan tenaga kerja pariwisata sebanyak 13 juta orang telah tercapai.

Sementara itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengusulkan adanya kemudahan perpajakan bagi kalangan usaha yang bisa ditukar dengan promosi pariwisata.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto kepada wartawan di Jakarta, Rabu (10/1), mengatakan hal itu dapat dilakukan sebagaimana sejumlah negara seperti Malaysia melakukannya.

"Kita belajar dari Malaysia, kenapa pengusahanya itu gencar mempromosikan pariwisata di sana, karena mereka bilang, semakin agresif maka mereka akan dapat kemudahan pajak atau pajak mereka lebih murah," katanya.

Yugi menjelaskan, di bidang kelautan dan perikanan, Kadin berkomitmen untuk mendorong wisata bahari yang memiliki potensi luar biasa. Namun, ia berharap komitmen tersebut bisa disambut pemerintah dengan pemberian kemudahan perpajakan.

Menurut dia, di tengah melemahnya perkembangan industri perikanan dan kelautan, dunia usaha mengharapkan adanya kemudahan-kemudahan dalam mengembangkan usaha. (Ant)