Karut Marut Soal Beras, KPPU Dorong Kembangkan Pasar Induk Beras Nasional

Oleh : Ahmad Fadli | Senin, 15 Januari 2018 - 18:20 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mendorong pembangunan pasar induk khusus beras di Indonesia, sebagai bagian meminimalisir terjadinya persaingan usaha tidak sehat serta memutus mata rantai distribusi.

“Pasar induk diharapkan dapat menjadi sumber referensi ketersediaan atau pasokan dan harga beras nasional,” kata Ketua KPPU Ahmad Syarkawi Rauf dalam Forum Group Discussion, dikantornya, Senin (15/1/2018).

Bulog bersama Kementerian Perdagangan, sambungnya, bisa mengembangkan pasar induk beras nasional di sentra-sentra produksi beras nasional. Beberapa wilayah yang cocok untuk pengembangan pasar induk beras yakni Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jakarta, Jawa Barat dan Sumatera Utara.  Kelima provinsi ini merupakan sebagai lumbung beras di Indonesia. Sehingga layak dibangunkan pasar khusus beras.

Selain itu, dengan hadirnya pasar sentral khusus beras maka, pendistribusian dari petani hingga ke konsumen biayanya akan terpangkas termasuk menutup ruang bagi para pelaku yang sering melakukan praktik usaha tidak sehat.

Dengan hadirnya pasar beras maka konsumen tidak lagi tergantung pada satu pasar dan harga pun relatif sama serta jauh lebih murah karena biaya distribusinya sudah terpangkas.

Tidak hanya itu, KPPU juga memberikan apresiasi kepada Presiden Joko Widodo yang akan mewujudkan korporatisasi untuk masalah beras yang dimulai dari hulu ke hilir yang sudah terintergasi dengan sistem.

Korporasi beras ini diharapkan akan mensejahterakan petani karena sudah jelas diatur dalam sistem dengan harapan kebutuhan konsumen terpenuhi dan pendapatan petani akan berbanding lurus dengan usahanya.

“Kami juga mendorong Bulog sebagai salah satu perusahaan negara untuk mencoba membuat inovasi di era digital, menghadirkan sistem online guna memasarkan beras kepada masyarakat secara transparan,” harapnya.

Syarkawi mengemukakan di negara asia sistem yang dibangun memasarkan beras sudah beralih ke digital, sehingga perlu dicontoh. Selain itu akan memudahkan masyarakat untuk membeli beras tanpa harus ke pasar serta memanfaatkan aplikasi transporasi daring dalam pengantarannya.