INDUSTRY.co.id - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menilai, Indonesia khususnya Kalimantan Timur (Kaltim) harus melangkah meninggalkan ekonomi berbasis komoditas yang nilai tambahnya tinggi, salah satunya kelapa sawit.

"Jika bisa merealisasikan program hilirisasi kelapa sawit, akan menciptakan nilai tambah yang menyerap banyak tenaga kerja," kata Direktur Eksekutif Gapki, Fadhil Hasan kepada Antara di Jakarta, Jumat (6/1).

Letak Kalimantan Timur yang strategis secara geografis, menurut Fadhil, memberi nilai tambah tinggi karena dilewati oleh alur laut kepulauan Indonesia (ALKI), sehingga memiliki efisiensi. Distribusi mudah, termasuk untuk jalur ekspor.

"Kaltim sangat potensial untuk dikembangkan perkebunan sawit, sebab di Kaltim bahan bakunya relatif tersedia," papar dia.

Industri sawit digadang menjadi salah satu andalan perekonomian Kaltim berikutnya. Namun dalam praktiknya, pelaku usaha di sektor ini mesti memperhatikan sejumlah aspek, salah satunya, persoalan emisi industri. (Hrb)