Asaki Desak Pemerintah Segera Turunkan Harga Gas Untuk Industri Awal Tahun Ini

Oleh : Ridwan | Senin, 08 Januari 2018 - 19:05 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (Asaki) mendesak pemerintah segera menurunkan harga gas untuk industri awal tahun ini. Pasalnya, sudah satu tahun lebih setelah diinstruksikan oleh Presiden Jokowi, namun hingga saat ini belum terealisasi.

"Sepanjang tahun 2017, tarif gas untuk industri keramik sangat mahal dan belum juga diturunkan. Padahal, pemerintah berjanji menurunkan harga gas sejak 2015," ujar Ketua Asaki, Elisa Sinaga di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Ia menambahkan, harga gas yang dibeli industri keramik mencapai US$ 8 per million metric british thermal unit (mmbtu). Harga ini termahal di Asean jika dibandingkan dengan negara Asean lainnya, seperti Malaysia, Filipina dan Singapura sebesar US$ 3 per mmbtu.

"Masalah harga gas ini sudah isu lama dan sudah sering kami sampaikan tetapi dari pemerintah belum ada reaksi dan realisasi yang nyata," terangnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan, kinerja industri keramik pada tahun 2017 masih jalan di tempat. Ada dua faktor yang mempengaruhi yaitu banjirnya produk impor, serta ditambah harga gas yang terlalu tinggi membuat pabrikan menghemat biaya produksi sehingga kapasitas dibatasi.

Asaki memproyeksikan tahun ini, industri keramik masih akan jalan ditempat jika pemerintah belum menurunkan harga gas. "Dampak jika harga gas diturunkan sangat besar karena bisa meningkatkan produksi," kata Elisa.

Ia mengatakan industri keramik termasuk industri padat karya karena menyerap tenaga kerja cukup besar, seharusnya pemerintah lebih fokus kepada perkembangan industri keramik dalam negeri.

"Pemerintah harus memberikan kebijakan yang menguntungkan untuk industri keramik," tuturnya.

Sebelumnya, pemerintah kaji pemangkasan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) untuk menurunkan harga gas industri. Kajian ini diharapkan dapat selesai awal 2018, sehingga penurunan harga gas bisa segera direalisasikan.