Ekspansi Pabrik Kedua, Vivo Mobile Indonesia Siap Penuhi Target Produksi dan Kebutuhan Domestik

Oleh : Hariyanto | Kamis, 04 Januari 2018 - 15:25 WIB

INDUSTRY co.idJakarta - Pasar smartphone tanah air terus bertumbuh, IDC mencatat Vivo mempertahankan posisinya sebagai 5 besar smartphone Indonesia per kuartal ke-3 2017. Ditahun 2018, PT Vivo Mobile Indonesia menyiapkan strategi untuk mempertahankan kepercayaan konsumen dan meningkatkan pangsa pasar.

Pada awal tahun 2017, pemerintah memberlakukan regulasi Tingkat Komposisi Dalam Negeri atau TKDN sebesar 30% untuk setiap pelaku industri smartphone 4G di Indonesia.

Vivo yang telah membangun pabrik pertamanya di Cikupa, Banten pada akhir tahun 2016, mampu melampaui standar TKDN dengan 32% pada tahun 2017. Vivo menjadi 1 dari 16 perusahaan smartphone di Indonesia yang mampu mempertahankan kontribusi TKDN untuk setiap produk di Indonesia. 

Menyambut tahun 2018, Vivo Smartphone juga berambisi untuk memberikan lebih banyak ruang untuk kontribusi hardware maupun software lokal. 

“Target 35% masih sangat realistis untuk dicapai. Kami menyambut positif wacana peningkatan TKDN per akhir tahun 2018 oleh Kementerian Perindustrian," ungkap Edy Kusuma, Brand Manager PT Vivo Mobile Indonesia di Jakarta, Kamis (4/1/2018).

Saat ini, Vivo sedang melakukan ekspansi pabrik keduanya di Cikupa, Banten, yang memiliki lebih banyak lini dan siap memenuhi target produksi untuk kebutuhan domestik.

Pada Desember 2017 lalu, Vivo menyatakan bahwa jutaan smartphone telah diproduksi sepanjang tahun 2017 dan terus didistribusikan ke berbagai daerah se-Indonesia.

Untuk meningkatkan produksi di tengah permintaan yang meningkat, Vivo pun menyatakan akan meningkatkan serapan tenaga kerja per tahun ini. Tercatat, 14.000 tenaga kerja yang mayoritas masyarakat lokal telah menjadi bagian dari keluarga Vivo Smartphone per kuartal ke-empat tahun 2017.

Untuk target serapan tenaga kerja lokal, sebagai bagian dari investasi bisnis jangka panjang di Indonesia, Vivo akan melakukan seleksi yang lebih ketat, untuk menjamin kualitas SDM potensial dapat terserap dengan maksimal. 

“Sistem produksi yang telah berstandar global, juga akan diikuti dengan sumber daya manusia yang handal dan memahami etika kerja Vivo Smartphone di Indonesia," kata Edy.