Krakatau Steel Optimis Pertumbuhan Kinerja Akan Terus Membaik

Oleh : Ridwan | Kamis, 28 Desember 2017 - 08:22 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KS) optimis pertumbuhan kinerja perusahaan akan terus membaik. Hal ini didorong oleh situasi kenaikan harga baja yang terus membaik sejak dua tahun terakhir.

"Harga baja terus mengalami penurunan sejak 2011 hingga 2015. Saat ini harga HRC CFR domestik di Desember 2017 sudah mencapai USD562/mt atau naik tajam 260% dari bulan Desember 2015 yang hanya mencapai 216/mt," ujar Direktur Utama PT Krakatau Steel, Mas Wigrantoro Roes Setiyadi saat melakukan paparan publik, di Jakarta (27/12/2017).

Menurutnya, kenaikan harga baja ini dipicu oleh meningkatknya permintaan baja di Cina yang disebabkan oleh faktor restocking dan menguatnya permintaan baja untuk sektor perumahan.

Rencana pemerintah Cina untuk mengurangi produksi baja 100-150 juta ton dalam lima tahun ke depan juga turut memberikan sentiment positif bagi penguatan harga baja global. Di sisi lain, tingkat permintaan HRC juga mengalami peningakatan sebesar 6,6% yoy menjadi 4,4 juta ton selama periode Januari-Desember 2017.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan, tren positif kenaikan harga baja juga diikuti langkah Perseroan untuk melakukan ekspansi yang sudah direncanakan.

"Melihat pertumbuhan permintaan baja nasional yang mencapai 12,7 juta ton di tahun 2016 dan adanya gap suplai baja domestik dan impor yang mencapai 6,9 juta ton di tahun yang sama, Perseroan menambah produksi HRC melalui pembangunan HSM#2 (Hot Strip Mill #2) yang akan rampung pada 2019. HSM#2 akan menambah 1,5 juta ton produksi HRC menjadi 3,9 juta ton per tahun," tambahnya.

Selain itu, untuk memenuhi plat baja pangsa pasar otomotif, perusahaan patungan Krakatau Nippon Steel Sumikin dibangun dan sudah beroperasi secara komersial sejak Juli 2017. Sejalan dengan itu, pasar baja konstruksi juga akan diisi dengan perusahaan patungan Krakatau Osaka Steel, keduanya telah beroperasi komersial dan berkapasitas 500.000 ton per tahun.

"Tidak hanya itu, melalui kerja sama operasi dengan Sango dari Jepang, kami juga meningkatkan kemampuan produksi wire rod agar dapat menyuplai produk wire rod ke sektor otomotif sebesar 40.000 ton per tahun. Melalui kerja sama ini, perusahaan akan meningkatkan produksi wire rod menjadi 400.000 ton dari yang sebelumnya mencapai 350.000 ton per tahun," ucapnya.

Untuk kinerja selama periode sembilan bulan pertama 2017, KS membukukan pendapatan senilai US$ 1,04 miliar. Nilai pendapatan tersebut naik 5,87% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Secara konsisten Perseroan terus menunjukkan perbaikan kinerja, dimana pendapatan Perseroan meningkat sebesar 5,87% menjadi US$ 1.039,91 juta pada 9M2017 dibandingkan periode yang sama tahun lalu US$ 982,29 juta.

Membaiknya pendapatan Perseroan juga tercermin pada kenaikan signifikan arus kas operasi Perseroan pada 9M2017 sebesar 499,71% menjadi US$ 121,13 juta dari US$ 21,20 juta pada 9M2016.

Perbaikan kinerja Perseroan juga terlihat dari menurunnya rugi bersih Perseroan yang sangat signifikan sebesar 34,57% menjadi US$ 75,05 juta dibanding kerugian di 9M2016 sebesar US$ 114,70juta.

Selain karena adanya perbaikan dari sisi pendapatan, membaiknya kinerja KS juga karena penurunan tajam rugi selisih kurs sebesar 95,13% serta penurunan beban keuangan sebesar 17,59% dibanding periode yang sama tahun lalu.