Bea Cukai Targetkan Tambah 17 Laboratorium Satelit Dukung BPIB

Oleh : Herry Barus | Selasa, 19 Desember 2017 - 08:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Semarang - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan menargetkan mampu menambah 17 laboratorium satelit pendukung Balai Pengujian dan Identifikasi Barang (BPIB) untuk pengujian dan identifikasi barang ekspor dan impor.

"Laboratorium satelit direncanakan tersebar di wilayah Indonesia dan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pengguna jasa Bea Cukai akan pengujian laboratorium," kata Dirjen Bea dan Cukai, Heru Pambudi, dalam temu media di Semarang, Jawa Tengah, Senin (18/12/2017)

Laboratorium tersebut merupakan bagian dari unit untuk identifikasi barang yang diekspor, diimpor, atau jenis cukai yang sedang dimintakan pemeriksaannya ke Bea Cukai.

Dengan penambahan laboratorium satelit, Bea Cukai juga akan dapat memeriksa barang ekspor yang saat ini mayoritas diperiksa oleh surveyor.

Selain mempercepat waktu pelayanan, Heru juga mengatakan bahwa penambahan laboratorium diperuntukkan untuk kepentingan perlindungan masyarakat dan kalangan pengusaha supaya tidak disaingi oleh barang impor yang tidak benar.

Ia menjelaskan saat ini terdapat sembilan laboratorium satelit yang sudah ada, yaitu di Kantor Pelayanan Utama (KPU) Tanjung Priok, KPU Soekarno-Hatta, dan KPPBC Dumai.

Sementara tambahan tiga laboratorium yang baru diresmikan yaitu di KPPBC Tanjung Emas, KPPBC Merak, dan KPPBC Bandar Lampung.

Serta terdapat tambahan tiga laboratorium "mobile" atau bergerak yang akan digunakan untuk mendukung wilayah Jakarta, Medan, dan Surabaya.

Penambahan 17 laboratorium satelit baru itu ditargetkan dapat terpenuhi di 2019, sehingga pada tahun tersebut Bea Cukai memiliki total 26 laboratorium satelit di seluruh Indonesia.

Beberapa wilayah yang diproyeksikan untuk menjadi lokasi tambahan laboratorium tersebut antara lain Makassar, Bitung, Pontianak, Tarakan, dan Amamapare.