Terminal Gresik Dapat Konsensi Kepelabuhanan 76 Tahun

Oleh : Herry Barus | Sabtu, 16 Desember 2017 - 10:45 WIB

INDUSTRY.co.id - Surabaya- PT Berlian Manyar Sejahtera (BMS) mendapatkan konsesi untuk melaksanakan pengusahaan jasa kepelabuhanan Terminal Manyar di Pelabuhan Gresik, Jawa Timur, selama 76 tahun.

"Konsesi ini bisa diperpanjang," kata Direktur Kepelabuhanan pada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, Chandra Irawan, di Kantor Pemasaran Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik, Jumat. (15/12/2017)

PT BMS merupakan salah satu perusahaan yang dibentuk PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) melalui anak usahanya, yakni PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI) dengan swasta, yakni PT Usaha Era Pratama Nusantara yang merupakan anak usaha PT AKR Corporindo Tbk.

Chandra di sela penandatangan perjanjian konsesi Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Gresik dengan Berlian Manyar Sejahtera tentang Kegiatan Pengusahaan Jasa Kepelabuhanan Terminal Manyar Pelabuhan Gresik berharap konsesi tersebut dapat mendukung kelancaran arus barang dan menekan biaya logistik.

Pelabuhan Gresik yang berada di dekat Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya lokasinya sangat strategis untuk dapat menjadi penghubung kawasan barat dan timur Indonesia.

Oleh karena itu, Kementerian Perhubungan sangat memperhatikan pengembangan dan pembangunan pelabuhan di kawasan ini. Bahkan, rencana induk pembangunan Pelabuhan Tanjung Perak dan Gresik, dijadikan satu.

Terminal Manyar Pelabuhan Gresik merupakan kawasan pelabuhan seluas 350 hektare yang terkoneksi langsung dengan kawasan industri serta pelabuhan laut dalam berakses pasar domestik maupun internasional.

Terminal Manyar dirancang menjadi pelabuhan "multiservice" yang mampu memfasilitasi bongkar muat curah kering, curah cair, general cargo, Ke depan terminal dengan kedalaman -16 low water springs (LWS) ini diharapkan juga akan melayani bongkar muat petikemas.

Dengan kedalaman -16 LWS Terminal Manyar diharapkan dapat melayani kapal-kapal berukuran besar hingga 150.000 deadweight tonnage (DWT). Sedangkan dermaga pertama yang kini sudah terbangun sepanjang 500 meter dengan kedalaman -14 meter. Terminal ini mendapatkan izin operasi sejak Desember 2015.

Sejak dibuka pada Februari 2016, Terminal Manyar mendapat respons yang baik dari pelaku industri, terbukti dengan volume kargo yang ditangani mencapai 1,3 juta ton.

PT BMS yang mengalokasikan investasinya mencapai Rp32 triliun, menurut rencana tahun depan akan menambah panjang dermaga 500 meter. Infrastruktur pendukung kegiatan jasa kepelabuhanan di Terminal Manyar saat ini di antaranya lahan seluas 80 hektare, sedangkan untuk bongkar muat masih mengandalkan "crane" kapal. (Ant)