Neraca Perdagangan November Surplus 0,13 Miliar Dolar

Oleh : Hariyanto | Jumat, 15 Desember 2017 - 16:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Badan Pusat Statistik menyatakan nilai neraca perdagangan Indonesia pada November 2017 mengalami surplus 0,13 miliar dolar AS dibandingkan bulan sebelumnya, yang dipicu antara lain oleh surplus nonmigas 1,09 miliar dolar.

"November 2017, kita mengalami surplus 0,13 miliar dolar. Surplus November jauh menurun dibandingkan bulan Oktober 1,0 miliar dolar dan September 1,78 miliar dolar," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.

Suhariyanto mengingatkan sepanjang Januari-November 2017 ini, neraca perdagangan Indonesia terus mengalami positif kecuali hanya pada bulan Juli, di mana mengalami defisit minus 0,27 miliar dolar dibanding bulan sebelumnya.

Sedangkan untuk nilai neraca perdagangan, pada Januari-November 2017 ini mengalami surplus 12,02 miliar dolar AS dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Secara keseluruhan, lanjut Kepala BPS, neraca perdagangan Indonesia masih jauh lebih bagus dibandingkan kondisi pada periode yang sama selama empat tahun sebelumnya.

Sementara untuk neraca perdagangan di tingkat internasional, Indonesia mengalami defisit antara lain yang terbesar dengan Republik Rakyat China, yang kemudian disusul Thailand dan Belanda.

Surplus yang diperoleh Indonesia dalam neraca perdagangan antara lain terhadap negara India, Amerika Serikat, dan Belanda.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan berupaya untuk terus meningkatkan kompetensi tenaga kerja, khususnya di bidang ekspor dan impor dengan menggelar kegiatan Pra Konvensi Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI).

Direktur Standardisasi dan Pengendalian Mutu Kementerian Perdagangan Chandrini Mestika Dewi mengatakan Kemendag selaku instansi teknis pembina SKKNI untuk ekspor-impor, memandang perlu dilakukan pembaruan SKKNI.

"Dengan pembaruan ini diharapkan bisa meningkatkan kemampuan dan keterampilan SDM yang bergerak di bidang ekspor-impor terkait perdagangan internasional, serta dapat menghasilkan praktisi ekspor-impor yang dapat diserap oleh pasar tenaga kerja di bidang ekspor-impor," kata Chandrini. (Ant)