Mandiri Investasi akan Luncurkan Produk Alternatif Investasi pada 2018

Oleh : Abraham Sihombing | Kamis, 14 Desember 2017 - 21:32 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – PT Mandiri Manajemen Investas, atau Manajemen Investasi, akan meluncurkan produk-produk alternatif investasi, yakni Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA), Kolektif Investasi Kolektif dari Dana Investasi Real Estate (KIK DIRE) dan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT).

Langkah itu adalah upaya Mandiri Investasi untuk terus memberikan layanan produk investasi pilihan yang lengkap dan inovatif kepada para investor.

“Itu dilakukan melalui berbagai pilihan produk investasi Reksa Dana yang lengkap dalam berbagai asset class serta produk alternatif investasi yang menarik,” ujar Alvin Pattisahusiwa, Direktur Utama Mandiri Investasi, dalam workshop wartawan di Bimasena, Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (14/12/17).

Mandiri Investasi pada 31 Agustus 2017 pernah meluncurkan produk alternatif investasi yaitu produk sekuritisasi bernama KIK EBA Mandiri JSMR01-Surat Berharga Pendapatan Tol Jagorawi (KIK EBA Mandiri JSMR01).

Peluncuran yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo tersebut dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan investor untuk melakukan diversifikasi investasi dan mendukung komitmen program pemerintah untuk membangun negeri.

Sementara itu, Endang Astharanti, Direktur Marketing, Sales and Product Mandiri Investasi, menuturkan,” Pada hari kedua penawaran umum KIK EBA yang lalu, kami berhasil mendapatkan kelebihan permintaan (over subscribed) hingga 2,5 kali dari rencana penerbitan semula.”

Alvin mengemukakan, Mandiri Investasi pada 2018 mendatang akan terus melakukan pengembangan bisnis ke berbagai pasar baru di luar Indonesia, yaitu ke Thailand, Singapura, Malaysia dan Filipina.

“Kami juga mengembangkan bisnis ke Korea Selatan dan Taiwan. Dari kunjungan ke Korea Selatan dan Singapura, kami berhasil mendapatkan investor baru untuk Reksa Dana Pasar Uang, yang bernama Mandiri Investa Pasar Uang (MIPU),” tukas Alvin.

Disamping itu, demikian Alvin, Mandiri Investasi menemukan bahwa investor di Thailand dan Filipina lebih berminat untuk berinvestasi di Reksa Dana Pasar Uang. Tetapi, investor di Taiwan lebih suka infrastructure fund. (Abraham Sihombing)