Hadapi Industry 4.0, Kemenperin Rangkul Marketplace Pacu Pengembangan IKM

Oleh : Ridwan | Selasa, 12 Desember 2017 - 18:22 WIB

INDUSTRY.co.id -Jakarta, Kementerian Perindustrian semakin gencar memacu pengembangan e-Smart IKM dengan menjalin perjanjian kerja sama dengan marketplace.

Adapun perjanjian kerja sama dilakukan antara Direktorat Jenderal IKM Kemenperin bersama dengan para marketplace dalam negeri, yakni Tokopedia, Blibli, dan Shopee. Ketiga marketplace ini menyusul Bukalapak dan Blanja yang telah bekerjasama sebelumnya.

"Program ini merupakan langkah Kemenperin dalam menghadapi era Industry4.0, sekaligus sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan e-Smart IKM," ujar Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa (12/12/2017).

Ia menambahkan, hingga saat ini, lebih dari 1.700 pelaku IKM dalam negeri telah mengikuti workshop e-Smart IKM.

Menurutnya, dengan memasuki pasar online ini, permasalahan pemasaran yang sering kali dihadapi pelaku IKM bisa ditekan signifikan. "Apalagi, Indonesia merupakan negara yang sangat potensial untuk tumbuh dan berkembangnya e-commerce," papar Airlangga.

Berdasarkan data dari asosiasi e-commerceIndonesia (IdeA), dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa, penetrasi internet di Indonesia menjangkau sebanyak 90,5 juta jiwa, dan sekitar 26,3 juta jiwa telah berbelanja secara online.

"Indonesia sebagai negara ke-9 yang kontribusi manufakturingnya terbesar di dunia, sudah waktunya e-marketplace diisi oleh produk-produk negeri," ungkap Menperin.

Lebih lanjut, Airlangga mengungkapkan, tahun depan merupakan tahunnya ekonomi di Asean, dengan didorongnya digital connection dan Indonesia sebagai hub atau menjadi core digital yang memacu produk-produk IKM bisa meramaikan pasar Asean dengan potensi mencapai 500 juta jiwa.

Sementara itu, Dirjen IKM Kemenperin, Gati Wibawaningsih menyampaikan, pihaknya akan menargetkan sebanyak 10 ribu IKM yang mengikuti workshop e-Smart IKM di seluruh Indonesia hingga tahun 2019.

"Program e-Smart IKM memberikan jaminan bahwa IKM yang beergabung akan mendapatkan prioritas untuk mengikuti pembinaan dan pelatihan dari Kemenperin," tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Ditjen IKM meluncurkan hotlineatau call center-nya pada nomor telepon 1500775. Para pelaku IKM dapat memanfaatkan sarana ini untuk memperoleh semua informasi tentang IKM.

"Pelaku usaha bisa mendapatkan informasi seluas-luasnya terhadap program, kebijakan, fasilitasi dan layanan sebagai salah satu solusi pemecahan terhadap masalah IKM," tutup Gati.