Kemenperin Jembatani Sinergitas Antara IKM dan Industri Besar Komponen Otomotif

Oleh : Ridwan | Senin, 11 Desember 2017 - 15:39 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Sebanyak 70 IKM komponen otomotif yang berasal dari sentra-sentra industri kecil dan menengah (IKM) pulau Jawa ikut serta dalam kegiatan Link and Match IKM komponen otomotif dengan para supplier APM di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (11/12/2017).

Pada kegiatan ini, Kemenperin melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) menjadi jembatan antara IKM dan industri besar agar dapat terhubung dan bersinergi sehingga terjalin kerjasama yang menguntungkan antar kedua belag pihak.

Dalam sambutannya, Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan, strategi kemitraan merupakan salah satu upaya yang paling efektif untuk membangun IKM yang mandiri.

"Dalam kemitraan ini dapat memperoleh kepastian pasar, kepastian pasokan bahan baku serta mengharuskan IKM melakukan perbaikan kualitas dan kuantitas, sistem manajemen, peningkatan SDM, akses informasi, teknologi, perizinan dan hal lainnya sesuai dengan permintaan mereka," ujar Airlangga.

Saat ini terdapat 416 sentra IKM komponen otomotif yang tersebar di Kabupaten Tegal, Klaten, Perbalingga, Sidoarjo, Juwana, Pasuruan, Sukabumi, dan Bandung. Sementara itu, terdapat 123 IKM yang tergabung dalam Perkumpulan Industri Kecil dan Menengah Komponen Otomotif (PIKKO).

"Kemitraan ini juga bertujuan agar usaha kecil dan menengah yang ada di daerah tersebut semakin meningkat," terangnya.

Menperin berharao dengan adanya kemitraan ini, akan semakin meningkatkan kemampuan IKM dalam negeri. Menurutnya, IKM dalam negeri sudah menguasai teknologi. Saat ini IKM sudah tidak bicara lagi tentang penguasaan teknologi, tetapi sudah mengarah ke pengembangan teknologi nya itu sendiri.

"Pengembangan teknologi inovasi sangat diperlukan agar bisa lebih baik di pasar regional maupun global.

Seperti diketahui, perkembangan industri otomotif di Indonesia saat ini terus berada di angka positif. Hal ini terlihat dari data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil sepanjang Januari-Agustus 2016 mencapai 715.291 unit.

Selain itu, merujuk data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjuakan sepeda motor nasiinak pada September 2017 mencapai 546.607 unit.

"Angka ini menunjukkan cerminan pasar suku cadang, aksesoris, dan perlengkapan mobil dan motor. Oleh karena itu, kebutuhan sektor otomotif yang besar menjadi pekuang IKM untuk dapat menciptakan produk dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar komponen otomotif nasional," tutupnya.