Pemanfaatan Lahan Gambut Bukan Penyebab Perubahan Iklim

Oleh : Hariyanto | Sabtu, 09 Desember 2017 - 17:03 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Sejumlah pakar mengungkapkan pemanfaatan lahan gambut untuk budi daya pertanian ataupun perkebunan untuk menyediakan bahan pangan bukan penyebab utama perubahan iklim.

Pengajar Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr Rahmat Hidayat dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, kemarin mengatakan, gambut, sebagai salah satu lahan basah yang sangat penting untuk pertanian saat ini banyak dipermasalahkan terutama terkait dengan dampaknya terhadap perubahan iklim.

"Padahal secara ilmiah, pembukaan lahan gambut untuk pertanian tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap perubahan iklim," katanya.

Hal senada dinyatakan Ketua Balai Penelitian Sumber Daya Lahan Pertanian (BPSDLP) Prof Dr Dedi Nursamsi bahwa lahan basah sangatlah penting digunakan untuk kecukupan pangan dan menopang perekonomian daerah dan nasional.

"Pertumbuhan penduduk yang cepat di satu sisi dan keberbatasan lahan untuk pemenuhan pangan menjadikan gambut sebagai pilihan lahan budidaya," katanya.

Sementara itu peneliti Kelompok keilmuan Astronomi, FMIPA, ITB DR Dhani Herdiwijaya menyatakan, perubahan iklim lebih didominasi oleh faktor di luar bumi yakni sistem tatasurya di alam semesta, bukan karena pemanfaatan lahan gambut.

Menurut dia, variasi energi matahari terhadap atmosfer bumi dan gravitasi matahari terhadap orbit bumi adalah dua faktor utama yang memicu perubahan iklim baik menyangkut pemanasan global (global warming) maupun pendinginan global (global cooling).

"Cuaca dan iklim juga bergantung pada interaksi dan integrasi dari sistem atmosfer, lautan, daratan, dan lingkungan antariksa," kata dia.

Dalam hal ini, tambahnya, manusia hanyalah sebagai bagian kecil dari kinerja sistem terintegrasi alam dan semesta.

Dhani juga mengungkapkan, bumi tidak hanya mengalami pemanasan global (global warming) namun juga pendinginan global (global cooling), yang disebabkan faktor internal yaitu Aerosol dari hasil letusan gunung api.

Faktor eksternal berupa aktivitas matahari rendah yang kontinu, Iradiansi Matahari rendah sehingga suhu menjadi dingin.