Perhatian Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto Soal Perang Siber Direspon Positif

Oleh : Herry Barus | Sabtu, 09 Desember 2017 - 07:57 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Kementerian Pertahanan Marsma TNI Yusuf Jauhari merespons positif perhatian khusus Panglima TNI yang baru dilantik, Marsekal Hadi Tjahjanto terhadap perang siber atau "Cyber Warfare".

Yusuf, di Jakarta, Jumat (8/12/2017) , menilai perang siber memang harus menjadi perhatian lantaran bisa berujung pada terganggunya stabilitas negara kesatuan republik Indonesia.

"Seperti adanya ransomeware yang memang ujung stabilitas negara. Misalnya dia menghantam perbankan kepercayaan publik menjadi hilang. Misalnya BI (Bank Indonesia) mengadu saya kena dan hilang sekian. Kan jadi masalah," ujarnya.

Belum lagi dampak-dampak yang terasa langsung seperti serangan ransomeware kepada objek vital negara. Yusuf mengungkapkan tinjauan ke arah tersebut mulai terasa penting.

"Belum lagi dalam situasi asimetris. Siber bisa menjadi operasi yang efektif, murah namun massif untuk menjalankan hal tersebut," jelas dia keppada awak media.

Yusuf juga mengaku optimistis pernyataan Panglima Marsekal Hadi juga akan dapat membuat sinergi lembaga pertahanan lain untuk lebih waspada terhadap perang siber.

"Itu akan jadi perhatian, karena TNI menyampaikan hal itu langsung jadi semua akan bekerja secara automatic. Dia juga akan jadi "leading sektor" di sisi operasional pertahanan karena semua akan mereferensi itu dan itu akan jadi pertahanan formal," tandas Yusuf.

Sebelumnya, Marsekal Hadi dalam pemaparannya di uji kepatutan dan kelayakan di Komisi I DPR RI Rabu (6/12) sempat menyinggung soal perang siber yang menjadi ancaman serius bangsa.

Menurut Hadi dimensi siber yang dihuni hampir dua pertiga aspek kehidupan manusia modern, sehingga perlu adanya pengamanan.

"Hal tersebut menunjukan bahwa keamanan dimensi siber harus menjadi pertimbangan utama dalam penyelenggaraan fungsi-fungsi pertahanan dan kemanan nasional," ujar Hadi.