Optimisme Ekonomi Tetap Positif Dibayangi Sentimen Politik

Oleh : Herry Barus | Rabu, 22 November 2017 - 16:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Optimisme perekonomian nasional pada saat ini terus memberikan sumbangsih positif meski dibayangi dengan berbagai dinamisme yang terjadi terkait sentimen politik Indonesia, terutama menghadapi "tahun politik" 2018.

"Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia belakangan ini cukup memperlihatkan kinerja yang positif, mengingat para kuartal III tahun ini, pertumbuhan ekonomi di seluruh provinsi di Indonesia mencatatkan kinerja positif," kata Presiden Direktur Bank DBS Indonesia Paulus Sutisna dalam rilis, Rabu (22/11/2017)

 
Menurut Paulus Sutisna, pencapaian tersebut juga dinilai menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang dapat mendorong bangkitnya ekonomi di Asia.

Sementara itu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, apabila pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada tahun 2017 ini berada.

Sedangkan Direktur Eksekutif Indonesian Politic Indicator Burhanuddin Muhtadi menilai gejolak politik tidak akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia, karena yang terpenting adalah persepsi positif masyarakat terhadap ekonomi itu sendiri.

Sebagaimana diwartakan, Research Analyst FXTM Lukman Otunuga menyatakan, pasar saham menyoroti prospek pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang dinilai menjanjikan karena diprediksi berada di atas lima persen pada tahun ini.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan berkembang 5,1 persen di 2017 dan 5,3 persen di 2018," kata Lukman Otunuga.

Menurut dia, tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar itu membuat prospek umum terhadap Indonesia tetap menjanjikan dapat dapat meningkatkan selera risiko investor.

Apalagi, ia juga mengingatkan bahwa saham di sejumlah negara Asia tertekan di hari Senin (20/11) karena investor waspada sehubungan dengan kegelisahan seputar reformasi pajak AS.

Walaupun ketidakpastian reformasi pajak AS dan risiko politik di Eropa dapat mengikis selera risiko dan memperlemah saham global, lanjutnya, namun IHSG dapat terbantu oleh membaiknya sentimen terhadap RI.

Sebelumnya, Pemerintah berkomitmen akan terus menjaga iklim bisnis dan investasi di Indonesia terus kondusif sehingga menarik bagi para investor dan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi domestik.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan itu menanggapi prediksi Dana Moneter Internasional (IMF) yang menyebutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,3 persen pada 2018.

"Pokoknya kita lihat dulu faktor apa yang menyebabkan prediksi mengenai 5,2 persen, apa faktor konsumsi. Menurut saya, IMF asumsi konsumsi lima persen. Tantangan besar ialah menjaga momentum investasi maupun ekspor sehingga sekuat Q3 ini. Kita akan upayakan itu terjaga sesuai instruksi Presiden untuk jaga iklim bisnis dan investasi," kata Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (15/11).

IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,3 persen pada 2018 karena disumbang meningkatnya kontribusi ekspor dan investasi.

Pimpinan Misi IMF untuk Indonesia Luis E. Breur mengatakan permintaan domestik juga akan meningkat sejalan dengan pertumbuhan kredit perbankan. Namun, meningkatnya permintaan domestik itu masih dalam laju moderat.