Konsumsi dan Investasi Topang Pertumbuhan Ekonomi 2018

Oleh : Wiyanto | Jumat, 17 November 2017 - 22:41 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Pimpinan Universitas  Paramadina memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2018, akan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi pada tahun ini. Tahun depan pertumbuhan ekonomi bisa 5,2% naik dari tahun ini yang diperkirakan hanya menyentuh level 5,1%.

Rektor Universitas Paramadina Firmanzah menyebutkann faktor pendorong pertumbuhan ekonomi tahun depan, dominasinya didukung konsumsi.

“Kalau di atas lima persen kita optimis apakah 5,4%, 5,3% atau 5,2%. Kalau tumbuh di atas 5,2% sudah cukup baik, sudah sangat baik,” kata dia pada acara ‘Bincang-bincang Ekonomi Indonesia, Optimalisasi Potensi Dalam Negeri’ yang diselenggarakan Warta Ekonomi di Jakarta, Jumat (17/11/2017).

Mantan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tersebut mengatakan konsumsi masih sebagai katalis pertumbuhan ekonomi tahun depan, konsumsi juga ditunjang akan adanya event pesta demokrasi berupa Pemilihan Kepala Daerah yang banyak di berbagai tempat.

“Di tengah-tengah kita persiapan tahun politik dan distabilitas kawasan, kemudian bayang-bayang harga minyak mentah dunia akan mengalami kenaikan. Jadi saya rasa tumbuh di atas 5,2% sudah baik ya,” katanya.

Selain itu, lanjut dia, kontribusi investasi dapat menyokong pertumbbuhan ekonomi. “Saya rasa motornya tetap konsumsi domestik ya, kmudian berikutnya kita berharap investasi juga berkontribusi cukup tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi kita. Kalau sekarang kan rata-rata investasi terhadap pembentukan produk domestic produck kita kan 30-31% ya jadi konsumsi dan investasi merupakan motor penting ekonomi kita,” katanya.