Brimob Masih Diperkukan Sebagai Postur Paramiliter

Oleh : Herry Barus | Selasa, 14 November 2017 - 13:59 WIB

INDUSTRY.co.id - Ambon- Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menegaskan bahwa kehadiran Brigade Mobil (Brimob) di tengah masyarakat saat ini masih tetap diperlukan sebagai postur paramiliter.

"Saat ini masyarakat menghendaki agar Polri menjadi satuan yang betul-betul menjadi polisi sipil dan Brimob merupakan bagian penting dalam reformasi Polri menuju polisi sipil," kata Kapolri di Ambon, Selasa (14/11/2017)

Namun, lanjut Kapolri, karena tantangan tugas dan situasi gangguan keamanan yang ada maka Brimob masih tetap diperlukan dalam postur paramiliter.

"Brimob harus memiliki jiwa sebagai polisi sipil, tetapi juga punya kemampuan taktis paramiliter karena adanya situasi ganguan keamanan yang membutuhkan kehadiran dan kemampuan teknis khusus untuk menghadapinya," kata Kapolri.

Penegasan tersebut disampaikan Kapolri saat menjadi inspektur upacara memperingati HUT Ke-72 Korps Brimob di Markas Brimob Polda Maluku Tantui, Ambon.

Pada bagian lain sambutannya, Kapolri menyatakan berdasarkan hasil beberapa survei citra Polri kini sudah semakin baik.

"Kita patut mensyukuri dalam berbagai survei yang telah dialaksanakan, Polri telah mengalami perbaikan dalam waktu beberapa tahun terakhir ini," ujar Kapolri kepada awak media.

Sebelumnya, kata Kapolri, Polri termasuk tiga institusi yang tidak dipercaya publik. Namun, dengan berbagai perbaikan semua jajaran, perbaikan komitmen, dan inovasi perbaikan sistem maka berbagai survei terakhir menunjukkan Polri kini termasuk empat institusi yang dipercaya publik.

"Saya mengharapkan citra baik yang sudah menanjak ini terus ditingkatkan oleh seluruh jajaran kepolisian," tandas Kapolri.

Kapolri mengharapkan jajaran Brimob memberikan peran dan kontribusi positif dalam rangka memperbaiki kepercayaan publik terhadap Polri.

Untuk itu, Kapolri meminta Korps Brimob betul-betul memahami konsep dan pemikiran yang ingin mewujudkan kepercayaan publik melalui peningkatan profesionalisme dan modernisasi.

Dikatakannya, tantangan ke depan yang akan dihadapi masih memerlukan kontribusi Brimob mulai dari konflik sosial, banyaknya kekerasan yang terjadi, hingga kekerasan kriminal bersenjata yang memerlukan kehadiran bukan sekadar polisi biasa, melainkan polisi yang memiliki kemampuan paramiliter.