IHSG Bergerak Tertekan Negatif

Oleh : Wiyanto | Selasa, 14 November 2017 - 09:03 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Pada perdagangan Selasa (14/11/2017), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan  masih akan bergerak cenderung mixed tertekan dengan range pergerakan 6000-6044. 

Lanjar Nafi, analis Reliance Sekuritas menyodorkan saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya BSDE, CPIN, DILD, ICBP, JPFA, SMGR.

"Secara teknikal IHSG bergerak terkonsolidasi dengan arah lebih akan menguji support MA20 dilevel 6000 yang juga akan menjadi support psikologis. Indikator stochastic bergerak tertekan sejak akhir pekan sebelumnya dengan momentum bearish RSI yang bergerak negatif," katanya di Jakarta, Selasa (14/11/2017).

IHSG (-0.01%) ditutup melemah tipis -0.37 poin dilevel 6021.46 setelah bergerak cukup optimis sejak sesi pertama. Sektor konsumsi (+0.94%) menjadi pendorong dengan saham GGRM (+3.88%) dan HMSP (+1.74%). Sedangkan sektor infrastruktur (-0.76%) menjadi penekan pergerakan IHSG hingga ditutup pada zona negatif dengan saham PGAS (-1.94%) dan JSMR (-1.15%). Turunnya eksport minyak kelapa sawit Indonesia diperiode sebelumnya menjadi triger penekan beberapa saham sektor perkebunan. Investor asing tercatat net sell 321.20 Miliar rupiah dengan saham BBCA, BBRI dan BMRI menjadi yang terbanyak di jual.

Bursa Eropa dibuka cukup pesimis dimana Eurostoxx (-0.17%), DAX (-0.13%) dan CAC (-0.25%) diawal pekan. Polemik mengenai masa transisi Brexit kembali mencuat. Sentimen selanjutnya Investor akan mencermati data penjualan ritel dan produk industri di Tiongkok, GDP di German dan beberapa negara Eropa hingga zona Eropa keseluruhan.

Mayoritas indeks di Asia ditutup turun dimana Indeks saham di Jepang Nikkei (-1.32%) dan TOPIX (-0.94%) memimpin pelemahan yang diiringi Indeks KOSPI (-0.50%) sedangkan Indeks Hangseng (+0.21%) dan Shanghai (+0.39%) karena beberapa saham teknologi naik cukup signifikan diawal pekan dan rencana pemerintah untuk mengurangi batas kepemilikan investor asing pada perusahaan disektor keuangan.