Kemenko Perekonomian Targetkan Kawasan Ekonomi Khusus Beroperasi Penuh Pada Tahun 2018

Oleh : Hariyanto | Kamis, 09 November 2017 - 16:26 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menargetkan Kawasan Ekonomi Khusus beroperasi penuh pada tahun 2018 mendatang. Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kemenko Perekonomian, Wahyu Utomo disela-sela seminar nasional yang diadakan di gelaran Indonesia Infrastruktur Week (IIW) 2017 .

"Kek ditargetkan akan beroperasi full 2018, itu target kita," kata Wahyu saat ditemui wartawan disela-sela seminar nasional dengan tema 'pengembangan infrastruktur yang terintegrasi dikawasan industri dan kawasan ekonomi khuusus' yang gelar oleh Kamar Dagang Indonesia (Kadin), Himpunan Kawasan Industri (HKI) serta Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus Republik Indonesia di Jakarta, Kamis (9/11/2017).

Wahyu mengatakan sampai saat ini sudah ada empat kawasan yang sudah beroperasi dan kemungkinan akan bertambah beberapa lagi yang akan beroperasi menyusul sudah membaiknya masalah tanah yang ada di kawasan-kawasan tersebut.

"Sejauh ini baru 4 beroperasi, kemungkinan lhoksumawe akhir tahun, Galang Batang juga mungkin akan bisa. Yang lainnya seperti di MBTK Kalimantan, Bitung, itu juga akan kita dorong," kata Wahyu.

"Karena masalah di bitung, tanah sudah mulai soft. Termasuk yang masalah perizinan ini sudah siap atau belum, karena semua itu ada kriteria sebagai persyaratan dia bisa beropareasi apa belum," tambahnya.

Menurut wahyu, yang menjadi permasalahan yang krusial adalah tanah, selain itu akses infrastruktur juga akan menambah daya tarik bagi pengembang untuk membangun sebuah kawasan.

"Masalah yg krusial itu tanah, termasuk juga akses infrastrukur, klo gak ada aksesnya gimana orang mau bangun industri disana?," ujar Wahyu.

Terkait kebijakan upaya perbaikan kemudahan berusaha (Ease of Doing Business/EoDB) Wahyu menargetkan akan berada pada peringkat 40 pada tahun 2020 mendatang.

"EoDB ditargetkan peringkat 40 pada tahun 2020, KEK ikut berkontribusi karena EoDB itu hanya di Jakarta dan Surabaya sebagai penilaiannya, kita harapkan apa yang sudah kita perbaiki di Jakarta dan Surabaya bisa diterapkan di daerah lainnya termasuk sistem-sistem yang di KEK ini bisa dirterapkan di semua daerah," ungkapnya.